[ENTRY POST] Life Lessons #4: post-college
Bismillah…
Dengan
nama Allah yang maha Pengasih maha Penyayang.
3.57
PM June 10th, 2016
こんにちわ。
レナです。今日は頑張ろうぜ!!
Saya akan sedikit
berbicara masalah kehidupan pasca-kampus.
Sedikit menjadi
perbincangan di masyarakat akademika.
Apa?
Kami yang ‘menyimpang’. Berpindah jalur. Kuliah 4
tahun di bidang biologi (atau bidang lain) tetapi bekerja di luar bidang kami.
Sebagian mungkin akan sedikit mengeluarkan pikirannya “untuk apa kuliah
capek-capek 4 tahun kalau ujung2nya keluar jalur.” To be freaking honest, I have
A LOT to say regarding this. Tapi sebelumnya saya akan menunjukkan beberapa
tipe orang setelah selesai kuliah.
Tell me anytime if someone found more type of this.
Jangan pernah menjudge apabila anda tidak tahu
apa-apa. Karena kenyataannya tidak ada seorangpun yang suka di-judge termasuk
anda.
Lalu, apa hubungannya dengan apa yang saya tulis pada
paragraf sebelumnya?
Masalah passion, hobi, kesukaan, kesenangan, tuntutan
hidup. Kita tidak bisa menyalahkan seseorang karena mereka punya passion
berbeda. Kita tidak bisa menyalahkan seseorang karena dia punya pilihan lain di
hidupnya.
Saya termasuk salah satu yang memilih hal lain dalam
hidup saya. Don’t get me wrong. Saya jelaskan sebelumnya, mereka tipe no. 1
adalah orang-orang yang beruntung. Saya sendiri menemukan passion saya pada
tahun ke 4 saya berkuliah, ironis bukan? Tetapi, saya bersyukur karena saya
menemukannya. Setidaknya saya tahu apa yang harus saya lakukan kedepannya tanpa
merasa ragu. Saya harus bekerja lebih keras dari orang kebanyakan, saya tahu. I
will do it anyway. But I hope I won’t have any problem because I do what I
really love, and what I want to do the most.
Dan saya bukan satu-satu orang seperti itu. Saya percaya
di luar sana banyak orang seperti saya.
Dan berbicara tentang kuliah 4 tahun yang akan
sia-sia.
Nope, you are lying to yourself if you say so.
Selama 4 tahun, apakah hanya digunakan dengan duduk di
kelas atau di lab?
Saya berani menjawab tidak. Kenyataanya memang itu
kewajiban saya sebagai mahasiswa tetapi. Lebih dari itu kuliah mengajarkan saya
tentang hidup. Tentang bagaimana mempersiapkan kehidupan pasca kampus. Saya
pernah membahas hal ini sebelumnya di tulisan saya (I posted it on another blog
tho).
Seseorang mungkin bisa menyalahkan atau lebih halusnya
menyayangkan pilihan orang lain. Teatpi satu kenyataan yang tidak bisa
dielakkan adalah itu adalah pilihannya, dia yang akan menanggung akibatnya. Bro
and Sis, kita di dunia hidup untuk apa?... Saya lebih memilih Hidup untuk
hidup. Saya tidak ingin salah mengambil keputusan dua kali. Saya tidak ingin
melakukan sesuatu dengan setengah hati (lagi). Saya ingin menghidupkan hidup
saya.
Karena setiap orang jalannya berbeda, mereka yang
cukup beruntung mampu menemukan kemana mereka akan menuju. Bagi mereka yang
tidak cukup beruntu mungkin Allah memberikan lebih banyak waktu untuk berpikir,
mungkin Allah memberikan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan perjalanan ke
tempat yang dituju. Tidak ada yang salah. Semoga kita selalu dalam lindungan
Allah, semoga apapun pilihan kita, Allah selalu menunjukkan kita ke jalan yang
lurus.
Saya sering mengatakan hal ini tapi saya akan
mengatakannya lagi.
Saya ingin bekerja keras atas apa yang saya lakukan.
Apapun. But it will be more fun if it is the thing I love, right?
はーい!オケです。
Saya sekarang bingung apa yang harus saya tulis di
tulisan selanjutnya lol.
Let me think it, I hope I can write it tonight.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Love Renchis.
レナちゃんですた。
pic cr: google
Comments
Post a Comment