[ENTRY POST] 30 menit Menulis 7 : Skenario
Bismillah...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang
04 april 2016 07.42 PM
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang
04 april 2016 07.42 PM
Kamis,
31 maret 2016 11.36PM
Saya
hanya menatap kertas kosong di depan saya tanpa menuliskan satu katapun.
Dua
menit berlalu tanpa tulisan berarti.
Malam
telah beranjak semakin larut
Tubuh
ini meronta ingin diistirahatkan
Entah
mengapa otak ini memaksa untuk berjalan
Terpikir
selintas tentang gadis yang bermimpi memiliki seorang teman.
Gadis
itu, menghargai pertemanannya lebih dari siapapun.
Gadis
itu, tidak menangis ketika harus berpisah
Gadis
itu, berusaha keras menjaga ikatan itu
Tapi
sayang… tidak banyak yang mengerti
Sayang
alangkah sayang.. banyak yang menyalah artikan..
Gadis
itu, hanya ingin berteman..
Sampai
suatu saat dia mulai menyerah.
Waktu
berjalan..
Dia
mulai berteman lagi
Tapi…
gadis itu harus berpisah dengan mereka.
Di
saat gadis itu merasa dia memiliki teman.
Di
saat gadis itu merasa dia dilindungi
Di
saat gadis itu merasa dia dihargai.
Mereka
memberikan sesuatu sebagai tanda terima kasih. Sebagai tanda perpisahan.
Sebagai tanda pertemanan.
Untuk
pertama kalinya, gadis itu merasa berharga.
“terima
kasih untuk apa? Kita adalah teman.”
Gadis
itu, sangat menghargai pertemanan.
Andai
semua orang mengerti.
Bukan
tentang hadiah yang diberikan. Tapi tentang sebagian kecil dari hati mereka,
pikiran mereka, untuk gadis itu, untuk teman mereka.
Gadis
itu sangat beruntung.
Mereka
menerima gadis itu apa adanya tanpa terbebani sesuatu apapun.
Setidaknya
pikir gadis itu.
Tidak ada yang tahu, dia
memimpikan sebuah pertemanan sejak lama. Belasan tahun yang lalu. Setelah
belasan tahun akhirnya menjadi kenyataan. Keinginan yang sangat sederhana,
namun tidak semua orang bisa mengerti. Begitulah manusia, diciptakan dengan
pola pikir yang berbeda, gadis itu tidak bisa menyalahkan siapapun. Dia
bersyukur dia tidak menyerah.
Hanya sebagian kecil dari skenario
di dalam otak saya.
Comments
Post a Comment