“So which of the favors of your Lord would you deny?” – (Noble Qur'an - Surat Ar-Rahman 55:19-21)

[ENTRY POST] 30 menit Menulis 11 : memories

Bismillah...
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
07 april 2016, 10.14 AM

Saya lupa ini tulisan ke 100..............


06 april 2016, 09.49 PM
Hari ini adalah hari ulang tahun teman SD saya.

Ketika berbicara tentang SD, apa yang anda ingat?
Bagi saya, SD adalah masa yang sangat menyenangkan tapi…. Menurut salah satu teman saya itu adalah masa yang paling kelam. Bully was exist and extremely harsh.
Masa SD saya menyenangkan selama 5 tahun pertama, sampai di tahun ke 6. Orang-orang itu berkuasa. Pemimpin mereka menyebutkan bahwa kakek dan neneknya adalah tentara. Dia berkuasa di kelas, tidak ada satu laki-laki pun yang melawan. Apa lagi perempuan. Target mereka adalah semua orang di kelas. Terutama satu orang. Seorang yang rajin baik hati. Saya tidak tahu apa penyebabnya sehingga mereka sangat membenci orang itu.  
            Saya masih ingat dengan jelas, setiap hari dia menangis, karena mereka mengganggunya. Tidak ada yang berani membela, dengan alasan jelas. Takut. Pernah suatu hari dia ulang tahun, dan mereka mempermalukan dia di depan semua murid. Dia di siram, dilempar dengan tepung, telur busuk. Dia hanya bisa menangis. Persis seperti pemeran wanita di serial drama Hana yori dango.
            Suatu hari, kehebohan terjadi di sekolah dan wilayah sekitar. Kedua orang tua dari teman yang dibully dan pembully merjalan kea rah sekolah sambil mengatai satu sama lain, sampai dorong-dorongan satu sama lain. Sangat miris.
Setelah kejadian itu, saya tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya. Saya hanya ingat, kami lulus dan melanjutkan hidup kami. Kedua orang itu (terbully dan ketua geng pembully) sudah masing-masing menikah. Mereka memiliki kehidupan masing-masing.
Ha ha ha seperti di sinetron-sinetron TV swasta Indonesia. Kenyataan yang pahit tapi cukup untuk menjadi pelajaran. Ah… hidup saya ternyata tidak sedatar itu…  
Saya juga pernah dibully. Kelas 2 SD waktu itu. Seorang laki-laki kakak kelas anak pemilik warung di sebelah sekolah. Entahlah dia mungkin membenci saya. Saya masih ingat saya pernah di dorong sampai jatuh, dikerjai dengan ulat dan sebagainya. Saya cukup beruntung karena ada saudara-saudara saya yang usianya lebih tua membela dan melindungi saya. Setiap pulang sekolah, mereka menunggu saya sampai keluar kelas dan pulang bersama sehingga orang itu tidak berani lagi mengganggu.
Ketika kami tidak sengaja bertemu, suatu hari setelah kami sudah sama-sama besar. Dia hanya malu. DIa jelas tahu saya. Ha ha ha lucu. Ketika melihat ke belakang ternyata hidup saya menarik juga.

Berbicara tentang SD….
Saya memiliki sahabat… kami tidak terpisahkan selama 6 tahun. Kami bertiga. Memiliki karakter masing-masing yang sangat berbeda. Lia adalah seorang anak yang tomboy, Revi adalah anak yang cantik dan girly. Saya ada di antara keduanya. Saya seetngah-setengah. Ha ha ha Kedua orang ini.. Revi tingga di rumah yang terletak di belakang sekolah sedangkan Saya dan Lia masing-masing tinggal di rumah yang paling jauh dari sekolah. LIa di ujung barat, saya di ujung timur.
Kadang Lia dan Revi suka berselih dan saya diminta mimilih satu. Konyol. Dan saya melakukannya. Banyak yang terjadi, sehingga akhirnya tinggal saya dan Lia yang bertahan dalam kisah masa SD saya. Dia yang paling dekat dengan saya sampai akhir, begitu sebaliknya. Lia adalah seorang social butterfly, dia adalah teman semua orang. Dari Lia saya belajar hal itu.
Sekarang, yang ada di pikiran saya adalah potongan acak kenangan SD saya. Apa yang harus saya lakukan?
Kami berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Rumah Lia adalah yang paling jauh. Lia harus melewati persawahan, hutan, kebun untuk ke sekolah. Setiap pagi di membawa bunga atau tanaman yang dia petik di jalan. Dia sangat suka tomat. Sedangkan saya kebalikannya. Dia adalah seorang pencerita yang enggebu-gebu. Sangat menyenangkan mendengarkan dia bercerita.
Ah…. Dia. Dia sekarang menjadi seorang bidan. Dan sebentar lagi akan  menikah. Sampai kapanpun, dia adalah orang yang sangat istimewa bagi saya karena dia adalah sahabat pertama saya. Tahun ini menginjak tahun ke 17 kami berberteman.
Lia… If you read this..
I just want to say…
I Miss You.

Comments

Popular Posts