[ENTRY POST] 30 menit Menulis 6 : a glimpse of memory
Bismillah...
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
3 april 2016, 12.19 AM
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
3 april 2016, 12.19 AM
Rabu,
30 maret 2016
11.22PM
Hari
ini entah kenapa entah angin dari mana. Saya teringat tentang sesuatu yang saya
lakukan sekitar 3 tahun yang lalu. FIM 2013. Ini bukan janji, tetapi saya yakin
FIM 2013 adalah kenangan yang berharga yang tidak akan pernah saya lupakan.
Bukan tentang seberapa banyak peserta yang datang pada rangkaian acara FIM
2013. Bukan pula tentang seberapa banyak uang yang terkumpul untuk didonasikan.
Tapi tentang kami, tentang ukhuwah kami.
Saya
baru menyadari, “Oh saya pernah bekerja sebegitu kerasnya.” Setelah tiga tahun
kegiatan tersebut berlalu. Hanya kenangan yang tersisa.
Saya
masih ingat dengan jelas ketika saya ditunjuk menjadi sekretaris divisi acara.
Saya masih ingat dengan jelas, saya tidak menghadiri rapat perdana waktu itu.
Saya masih ingat ketika kami divisi acara menuliskan biodata kami di selembar
kertas, nama, tanggal lahir, apa yang disukai, apa yang dilakukan ketika
badmood dan sebagainya. Saya masih ingat dengan jelas, bukan saya yang menulis
ulang data tersebut. Saya tidak begitu yakin kenapa bapak Koordinator meminta
kami menuliskan hal tersebut, padahal sebelum menjadi panitia kami diwajibkan
registrasi kembali. Sampai suatu saat dia mengirim pesan tentang salah satu
anggota yang berulang tahun hari itu. “Ah.. beginilah caranya..” pikir saya waktu
itu.
12
Oktober 2013 adalah puncak acara FIM 2013 yaitu seminar, tetapi ada rangkaian
acara sebelumnya yaitu Islamic book fair dan lomba-lomba yang dimulai 2 minggu
sebelumnya.
Kami
memulai rapat setelah selesai UAS waktu itu akhir bulan mei. Sekitar 2 minggu,
setelah itu sebagian besar dari kami pulang kampung karena libur UAS dan
Ramadhan. Tapi, kami kembali ke kampus lebih awal karena banyak hal yang harus
dilakukan salah satunya rapat dan persiapan. Intensitas pertemuan panitia
sangat tinggi. Kami bekerja sangat keras agar acara kami terlaksana. Sangat bekerja keras. Saya merasa bahwa saat
itu, waktu, energi, dan pikiran saya tercurah untuk FIM. Ah.. Good times..
Sampai akhirnya acara selesai. Saya melihat wajah lelah di sana. Juga
wajah-wajah bahagia karena acara telah selesai. Saya masih ingat kami harus
berjalan dari audit FPIK sampai FMIPA membawa perabotan dekorasi dan kebutuhan
acara lainnya. Good times.. Saya juga masih ingat, Saya tidur lelap malam itu.
Saya
belajar banyak dari FIM, sangat-sangat banyak. Saya belajar banyak tentang
kepemimpinan dari koordinator kami. Saya belajar banyak tentang ‘bekerja keras untuk
Allah’ dari sekertaris kegiatan dan divisi registrasi, Rani, Allah menyaksikan
apa yang kamu lakukan untuk FIM, tidak ada sedikitpun yang luput dari
pandanganNya, terima kasih banyak. Saya belajar banyak tentang ‘kepercayaan’.
Saya belajar banyak tentang perjuangan. Saya belajar banyak tentang sesuatu
yang disebut pembagian. Dalam suatu kepanitiaan, yang perlu kita lakukan adalah fokus dan
lakukan yang terbaik pada bagian kita, serta percaya lah pada orang lain.
FIM
bukanlah acara dengan peserta yang sudah pasti datang seperti Masa Perkenalan
atau acara musik dengan banyak peminat. FIM adalah acara kerohanian, tidak
banyak orang memberikan perhatian kepada acara kami. But We dreamt high, and We
worked hard. Kami tidak menyerah, mimpi kami tinggi, kami hanya harus bekerja
keras dan berdoa. Kami hamper menyerah, masalah dana menghalangi kami tapi kami
bangkit, karena kami bekerja bersama-sama dan Allah bersama kami.
Sejatinya,
satu hal lagi yang saya pelajari dari FIM 2013. Bukan seberapa banyak
peserta yang datang atau seberapa banyak
uang yang terkumpul dari sponsor dan danus. Kesuksesan acara dilihat dari
seberapa besar acara tersebut meninggalkan jejak di hati setiap orang yang
terlibat entah itu panitia, peserta, pemateri, dan orang-orang yang bekerja di
belakang panggung lainnya.
Dan
bagi saya, FIM adalah bagian yang luar biasa dari kehidupan kampus saya.
Jika
melihat kebelakang… “oh… Saya pernah melakukan hal yang luar biasa… I shouldn’t
give up, Fighting”
Cobalah
lihat kebelakang, pernahkah anda melakukan hal yang luar biasa dari sudut
pandang anda? Jika anda pernah melakukannya dulu, anda juga dapat melakukannya
sekarang.
I do write.
Comments
Post a Comment