[30 Minutes Challenge] Ten
I am super early today! yay 🧚🏻♀️
Nope, It just me and how I got the idea about what to write here in the tenth post of this series (?)
Yeah, I finished the last book and on my half way to finish another book. This book is called Life By Design written by Darnawan Aji.
to be completely honest, this book is so practical because It literally force me to act specifically write 😂
and yeah I got inspiration from this book.
but let me do Maghrib pray first.
ok so.
Saya akan mencoba menuliskan jawaban dari sebuah pertanyaan menggelitik.
Anda ingin dikenang sebagai orang yang seperti apa setelah anda meninggal?
Pertanyaan ini mengingatkan saya akan pertanyaan yang serupa, beberapa tahun lalu.
Ketika anda meninggal, apakah mereka akan merasa kehilanganmu? ataukah mereka tertawa bahagia? akankah mereka bersedih setelah kehilanganmu? oh My friend Shela, I remember how I adore her. Saya lupa redaksinya seperti apa, tapi saya ingat Shela pernah mem-post sesuatu yang mirip seperti ini.
Ini menggungah nurani. Jadi seperti apa saya ingin dikenang?
Keluarga
"Saya ingin dikenang sebagai anak yang patuh terhadap ucapan kedua orang tua. Saya ingin dikenang sebagai anak yang berbakti, penurut, perhatian, dan ceria. Sayabingin dikenang sebagai adik yang tidak merepotkan kakak-kakaknya, yang membantu mereka jika keadaan sulit, yang senantiasa menjadi adik yang penurut. Saya ingin dikenang sebagai kakak yang perhstian, royal, dan bisa diajak besenda gurau, berbicara dari hati ke hati, menjadi konselor yang baik, juga ingin dikenang sebagai kakak rasa teman."
Teman
"Saya ingin dikenang sebagai seorang yang bisa diandalkan, yang pundaknya bisa menjadi sandaran, yang kehadirannya bisa menyenangkan, yang telinganya bisa mendengarkan, yang mulutnya bisa memberikan nasehat. Saya ingin dikenang menjadi seorang teman yang tidak hanya ada saat suka, tapi juga ada saat duka, teman yang mendukung jika benar, yang membetulkan apa yang seharusnya dibetulkan."
Guru
"Saya ingin dikenang sebagai seorang guru yang perilakunya bisa dijadikan teladan, tutur katanya dijadikan nasehat, mengayomi siapa yang lemah, mendampingi mereka yang berjalan cepat, mensupport mereka yang merasa kesulitan. Saya ingin dikenang sebagai seorang yang pernah melakukan sesuatu terhadap hidup mereka meski sedikit. Saya ingin dikenang sebagai seseorang yang mendengarkan keluh mereka,dan membantu mereka mencari jalan terbaik. Saya ingin dikenang sebagai guru yang bisa membimbing muridnya secara spiritual... dan mangajarinya tentang kehidupan."
Tim
"Saya ingin dikenang sebagai seseorang yang tidak merepotkan, banyak membantu, dan selalu bersedia menolong jika keadaan sulit. Saya ingin dikenang sebagai seseorang yang menyelesaikan tugas tepat waktu dan cermat. Saya ingin dikenang sebagai pembelanar yang baik, menyenangkan dalam pergaulan, dewasa, dan helpfull. Saya juga ingin dikenang sebagai seorang yang murah senyum, yang kehadirannya bagai matahari. Saya ingin dikenang sebagai seseorang yang tidak menyulitkan pekerjaan orang lain, dan berbicara dengan baik yang tidak menyakiti hati. Saya ingin dikenang sebagai seseorang yang luas wawasan, bisa diajak berbicara panjang lebar, dan memiliki sudut pandang yang luas. Juga ingin dikenang sebagai seseorang yang royal, tidak pelit, dan seseormagbyang bisa mengambil keputusan secara cepat dan juga bertanggung jawat terhadap tugas yang diemban."
Masyarakat/tetangga
"Saya ingin dikenang sebagai seseorang yang mudah memberi, murah senyum, membantu jika ada yang membutuhkan, senang berbagi makanan, tidak merepotkan orang lain, tidak menyulitkan orang lain, membayar uang keamanan tepat waktu, ramah, tidak membicsrakan aib orang lain, tidak membuat kegaduhan, dan senantiasa menebarkan kebaikan."
Saya ingin dikenang sebagai apa? ini disesuaikan dengan berbagai peranan kita. Yang saya tuliskan di atas adalah hal yang mampu saya pikirkan saat ini, suatu hari nanti list ini mungkin akan berubah ya, karena betul dinamika kehidupan. we are not staying ata the same place/phase forever unless you want it to be that way.
Mungkin, ketika kita menanyakan pertanyaan2 ini kepada diri kita sendiri, ini akan memicu sebuah tindakan, langkah mulai untuk mewujudkannya.
Langkah apa yang akan kita mulai selanjutnya?
seperti yang tercantum dalam buku tersebut dan diulang beberapa kali.
perjalanan ke luar kota selama seminggu saja butuh perencanaan, apalagi hidup yang periode pelaksanaannya lebih lama. iya buku ini mengarahkan kita agar segera memulak untuk membuat plan. Life plan.
salah satu caranya adalah dengan melihat maju, ke depan. sambil juga mengevaluasi sudah sejauh mana kita berjalan, apakah yang membuat langkah kita terhenti?
wallahu a'lam bishshowwab
Comments
Post a Comment