“So which of the favors of your Lord would you deny?” – (Noble Qur'an - Surat Ar-Rahman 55:19-21)

[30 Minutes Challenge] Three

Hello, It's been a week.

and I honestly don't have any idea on what to write.

actually these days, I am interested into Educational System. Mungkin karena lagi baca buku Fitrah Based Education. entah. seperti membuka lembaran lama. 

beberapa tahun yang lalu
di bawah alam sadar
tanpa tahu apa yang ada di depan
tanpa tahu apa yang harus di lakukan

I've always been interested in Education.

Sangat disayangkan, dulu tak ada coach yang mengajari, tak ada mentor untuk membimbing, terlalu sibuk dengan diri sendiri dan ketidak tentuan arah melangkah.

akhir-akhir ini saya disadarkan bahwa, ketidakpahaman saya, ketidakmampuan saya melihat masa depan, membuat saya melakukan apa yang bisa saya lakukan, membuat saya menghargai masa sekarang, menciptakan titik-titik yang secara tidak saya sadari menuju ke satu cahaya yang sedikit terlihat jelas.

mungkinkah ini jalan saya?

entahlah, saya masih mencari sambil menata dan menguatkan hati 

untuk menemukan Peran Peradaban yang sesuai dengan Fitrah yabg Allah installkan ke dalam diri saya.

Saya hanya khawatir, apa yang saya lakukan sekarang belum cukup
Saya hanya khawatir, waktu yang saya punya tidak tersisa banyak
Saya hanya khawatir, saya dipanggil saat saya belum mampu menjawab apa Karya Unggulan yang saya wariskan untuk dunia.

Saya juga khawatir, saya tidak bisa berbuat banyak untuk diri sendiri.

Tapi, saya rasa tidak salah jika saya berharap 

Berharap ada kesempatan kedua bagi saya, dan saya belum terlambat
Berharap sekecil apapun langkah saya, itu menuju ke arah cahaya, bukan berbelok atau yang lebih menyeramkan berbalik arah.

Saya terlalu sering membaca kata-kata pemikir hebat, "lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali." "tidak apa-apa melangkah sekecil apapun, yang tidak boleh adalah berbalik arah." sedikit klise, di beberapa kesempatan mungkin ya saya merasa bahwa saya tidak terlambat, bahwa semuanya baik-baik saja.

Tapi, bukankah wajar jika saya tetap merasa khawatir? selama saya tidak menghentikan langkah saya?

Ketika saya melihat dunia dari kacamata yang lebih luas, perasaan sedih itu muncul
apa yang sudah saya berikan kepada dunia
apa yang sudah saya lakukan untuk dunia?

padahal Allah menitipkan dunia ini kepada manusia sebagai Khalifahnya.

terlalu menyedihkan, karena kerusakan di muka bumi hampir semuanya disebabkan oleh keserakahan dunia.

lalu apa yang saya lakukan?

memikirkan kesejahreraan dan keselamatan diri?

sangat egois.

selogan self love dan self care memang tidak salah tapi mungkin perlu ada penjelasan lebih lanjut.

Setelah kita mencintai diri kita sendiri, selesai dengan diri kita sendiri, mengenal diri kita sendiri kita akan siap menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada di dunia ini. 

Sayangnya sistem yang ada membuat manusia saling bersaing satu sama lain, seakan hidup adalah kompetisi. Bukannya berkolaborasi untuk menjadikan bumi ini tempat nyaman untuk ditinggali.

Saya kadang berpikir, dapatkah saya melakukan hal-hal besar yang dilakukan oleh orang-orang yang saya baca di buku atau yang saya lihat di televisi

Kenyataannya mereka dan kita terlahir sama, sebagai seorang bayi yang lemah, yang masih harus disuapi, dimandikan, diberi kasih sayang oleh orang tuanya. yang membedakan adalah bagaimana kita dididik. ditempat,  oleh orang-orang di sekitar kita. 

apakah kita punya kesempatan?
punya.
karena Allah sudah menitipkan 'kesempatan' yang Ust. Harry Santosa menyebutnya dengan Fitrah yang harus kita lakukan adalah mengasah dan menemukan Fitrah itu sampai tumbuh besar, mengakar dan menghasilkan buah.

ini mungkin akan menjadi pengingat saya selalu. 
untuk tetap bergerak
untuk tetap menambah langkah
untuk tetap berjalan menuju titik itu

Peran Peradaban. Peran yang akan saya lakukan sampai saya tutup usia.
semoga Allah membimbing saya selalu untuk menemukan peran terbaik saya dan emnguatkan langkah-langkah kecil saya.

dan untuk tetap berfokus pada proses itu, tidak goyah karena bisikan menggoda gologan perusak dan penggoda manusia.

wahai diri, teruslah melangkah. Allah bersamamu.

Comments

Popular Posts