“So which of the favors of your Lord would you deny?” – (Noble Qur'an - Surat Ar-Rahman 55:19-21)

[30 Minutes Challenge] Five

this post contains my honest opinion. about. something.



so this is the fifth post from 30 minutes challenge tag. I wonder why it always takes me too long to think of what to write. just like today. It is already late here in my place. but I will still do it anyway.

Dear You, what do you think about life?

Tadi siang, saya melakukan video call bersama keluarga di rumah. ada topik yang sangat menarik yang dibicarakan. tentang kehebohan yang terjadi akhir-akhir ini di kampung. kejadian yang tidak pernah terjadi sebelumnya. sebuah ironi. Setelah sambungan telpon diakhiri, saya mencari beritanya di mesin pencarian dan ya, persis seperti apa yang saya dengar.

Apa hubungannya dengan life? 
Life dalam bahasa Jepang adalah 人生 = jinsei 
Terlalu sering saya mengatakannya tapi : 人生は分らない。 Jinsei wa wakaranai. Saya tidak paham apa itu hidup. 

Apakah hidup itu di masa depan? apakah hidup itu di masa lalu? apakah hidup itu di masa yang akan datang? Sangat kompleks. karena terlalu banyak misteri dan teka-teki. Ada yang memikirkan tentang masa depan, Ada yang terjebak di masa lalu, Ada pula yang berjibaku dengan masa sekarang. 

Hidup itu mungkin suatu struktur tertentu yang memiliki sangat banyak komponen. Hidup bagi sebagian orang adalah kebebasan, tapi bagi sebagian yang lain adalah penjara. Ingin hidup seperti apa? "Jalani hidup sesuai keinginanmu!" istilah yang hanya bisa diterapkan bagi mereka yang mampu melakukannya. Bagaimana dengan orang-orang yang tak punya pilihan? Seperti orang-orang berkasta rendah yang ada di India?

"Hiduplah seperti air yang mengalir!" ya tentu sangat mudah mengatakannya. Hidup mengalir. Kalau dilihat lagi, kenapa air mengalir? apakah karena sifat air itu? apakah karena perbedaan ketinggian? apakah karena kehendaknya sendiri? Kalau kita lihat lagi, tentu banyak sekali faktor di dalamnya. Salah satu faktor yang mungkin bisa dilihat adalah tujuan air itu. Hilir. tapi apakah berhenti sampai di situ? mencapai tujuan lalu selesai?

"Hidup itu seperti mengumpulkan titik yang nantinya akan dikumpulkan menjadi garis yang lebih jelas." ya, bukankah hidup ini adalah serangkaian peristiwa yang secara tidak kita sadari berhubungan satu dengan yang lainnya?

Kadang hidup yang sesungguhnya dapat dirasakan oleh mereka yang mampu "membaca".
Juga bagi mereka yang sadar ada di titik mana mereka sekarang. Apakah tujuan kita hadir ke dunia ini? Peran apa yang seharusnya saya emban. ah itu pilihan.

Mau hidup yang seperti apa? lahir, tumbuh, bersenang-senang dan mati? atau lahir, tumbuh, bersusah-susah lalu mati? mungkin lahir, tumbuh, makan, tidur, ibadah lalu mati? ataukah lahir, tumbuh, berperan, menua, lalu mati?

Banyak. sangat banyak yang tidak punya pilihan. atau mungkin bisa juga tidak cukup keberanian karena alsan keadaan. Seakan hidup kita sendiri ini milik orang lain. Saya jadi ingat Dr Victor E Frankl yang hidup di camp konsentrasi di Jerman selama kurang lebih 3 tahun, di saat banyak orang yang meninggal karena ketidak berdayaan mereka dan juga keadaan yang luar biasa menyempitkan hati. Dr Victor menjadi satu dari sedikit orang yang berhasil dibebaskan beliau menceritakannya alam buku Man's search for meaning. 

Mengutip perkataan beliau "Apa pun bisa dirampas dari manusia. Kecuali satu: kebebasan terakhir seorang manusia yaitu kebebasan untuk menentukan sikap dalam setiap keadaan. Kebebasan untuk memilih jalannya sendiri." - Victor Frankl

Mungkin, hidup akan kita pahami kalau kita sudah menemukan apa arti hidup kita. apa alasan kenapa kita hidup. mungkin hidup akan menjadi lebih hidup kalau kita mampu melihat alasan dan tujuan penciptaan kita, mungkin juga hidup akan menjadi lebih bahagia seperti yang kebanyakan orang ingin rasakan, ketika kita mampu menemukan peran di dunia ini, menjadi bagian dari sistem kebaikan yang terstruktur. Menjadi bagian dari Rahmatan Lil 'Alamin.


Mungkin..

Comments

Popular Posts