“So which of the favors of your Lord would you deny?” – (Noble Qur'an - Surat Ar-Rahman 55:19-21)

[ENTRY POST] Life Lessons #12: Surga yang dirindukan

Bismillah…
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang.
20 September 2016 09.29 AM





Are you Happy?

Itu, tema album baru Arashi.
Saya mungkin, satu-satunya orang yang berpikir bahwa kalimat itu mengandung arti yang mendalam. Seperti, apakah kamu benar-benar bahagia dengan hidup kamu sekarang?

Tulisan kali ini tidak ada hubungannya dengan Arashi –and who the heck is Arashi??

Beberapa hari yang lalu, saudara sepupu saya menikah. Malamnya, ada ceramah dari bapak Ustadz kampung sebelah. Dengan topik yang tentu saja berhubungan dengan pernikahan.

Tidak biasanya saya tertarik mendengarkan ceramah yang dihadiri oleh bapak-bapak seperti ini.

Diawali dengan ucapan selamat kepada yang punya hajat, dan semoga pernikahannya berkah. Dilanjutkan dengan menceritakan bahwa nanti suatu hari di akhirat, seorang suami tidak akan masuk surga sendiri. Dia harus masuk surga dengan istrinya.

Ini menarik bukan?

Pernikahan ternyata tidak sesederhana itu.
Bukan hanya untuk kehidupan dunia tapi juga kehidupan akhirat. Tidak heran ada ungkapan jodoh dunia akhirat.

Pertanyaannya, istri yang bagaimana yang akan membawa dan dibawa suami masuk surga? Istri yang patuh pada perkataan suami, begitu kira-kira kata pak ustadz.

Seorang istri yang tidak keluar rumah apabila suami tidak mengizinkan.
Seorang istri yang bisa menjadikan keluarganya sebagai surganya. Menjadikannya keluargaku surgaku.

Tetapi, seorang istri juga bisa membawa suaminya ke neraka apabila dia tidak bisa menjaga kehormatan dirinya sendiri dan suaminya. Berbeda dengan suami yang tidak bisa membawa istri ke neraka.
Kenapa?
Pak ustadz menjelaskan bahwa, apabila seorang istri tidak bisa menjaga kehormatannya dan suami, itu adalah salah suami yang tidak bisa mendidiknya dengan baik. Tapi kalau sebaliknya terjadi, itu adalah kesalahan seorang suami sendiri karena dia tidak bisa menahan dirinya.

Tetapi sebaiknya, seorang istri bisa menenangkan suami apabila dia marah, bisa memberi kesejukan pada hati suaminya, bisa menjadikan rumah tangga yang baik.

Di surga kelak, para istri (wanita) akan menjadi sangat cantik. Pak Ustadz juga menjelaskan bahwa, Istri anda mungkin tidak terlalu cantik ketika di dunia tetapi ketika di surg, dia akan menjadi cantik. Jika diibaratkan. Istri seseorang bagi suaminya adalah nasi di surga, sedangkan bidadari-bidadari surga adalah sampingannya. Artinya, Istri-istri tetaplah menjadi yang utama bagi suami-suami mereka masing-masing.

Masyaa Allah..

Kira-kira intinya seperti itu, yang dibicarakan oleh pak ustadz.
Pernikahan, lebih dari apapun memerlukan mental yang siap. Mempunyai visi dan misi yang sejalan. Visi menuju surga adalah sebuah keharusan. Dengan Misi menjadikan kehidupan dunia adalah surga. Mencintai Allah dan Rasulnya lebih dari siapapun adalah keharuran agar tercipta rumah tangga baikan surga.
Karena tidak selamanya kita akan hidup di dunia, setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Hidup sejatinya adalah persiapan, penimbunan bekal untuk keakhirat.

Wallahu a’lam bishshawwab

Comments

Popular Posts