[ENTRY POST] Life Lessons #11: What if tomorrow never comes?
Bismillah…
Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang.
20
September 2016
What
will you do if tomorrow never comes?
You will work as hard as
possible today or you will enjoy your last day as much as possible, right?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
What if tomorrow will really
never come…
Wallahu a’lam bishshawwab
Bagi umat Islam, sejak kecil
kita diajarkan bahwa Rukun Iman ada 6, yaitu: Iman kepada Allah, Iman kepada
malaikat, Iman kepada Kitab-kitab Allah, Iman kepada Rasul, Iman kepada hari
akhir, dan Iman kepada qadha dan Qadar.
Iman sendiri menurut bahasa
artinya percaya.
Sedangkan menurut istilah
artinya, meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan melakukan dengan
perbuatan.
So ne,
Harus diucapkan, harus
dilakukan. Tidak cukup hanya diyakini dengan hati.
Iman kepada Allah.
Percaya akan keesaan Allah.
Iman kepada Malaikat. Percaya
akan adanya malaikat. Jumlah malaikat sangat banyak, tetapi yang wajib diimani
dan diketahui hanya 10: Jibril, Mikail, Isrofil, Ijroil, Mungkar, Nakir, Rakib,
Atid, Malik, dan Ridwan.
Iman kepada Kitab-kitab Allah
yang berjumlah 4: Taurat, jabur, Injil, dan kitab yang disempurnakan dari
kitab-kitab sebelumnya, Al-Quran. Berisi petunjuk bagi umat-umatnya.
Iman kepada Rasul: Rasul yang
harus diketahui ada 25: Adam (AS), Idris (AS), Nuh(AS), Hud (AS), Sholeh (AS),
Ibrahim (AS), Luth(AS), Ismail (AS), Ishaq (AS), Yaqub (AS), Yusuf (AS), Syuaib
(AS), Ayyub (AS), Dzulkifli (AS), Musa (AS), Harun (AS), Daud (AS), Sulaiman
(AS), Ilyas (AS), Ilyasa (AS), Yunus (AS), Zakaria (AS), Yahya (AS), Isa (AS),
dan Muhammad (SAW). Beserta kisah-kisahnya yang tertulis di Al-Quran sebagai
pelajaran bagi umat-umat sekarang.
Iman kepada Hari akhir.
Hakikatnya, Iman kepada hari akhir bukan hanya mengimani akan adanya hari akhir
atau hari kiamat di dalam beberapa ayat-ayat Al-Quran, kita diperintahkan agar
beriman kepada adanya hari akhirat. Yaitu kehidupan setelah mati.
Orang-orang kafir tidak
percaya akan adanya hari akhirat, hari pembalasan. Mereka mempertanyakan
hal-hal seperti “bagaimana bisa orang yang sudah mati, yang tulang belulangnya
dimakan rayap akan dibangkitkan kembali?” pertanyaan ini dijawab di dalam
Al-Quran, Allah adalah tuhan pemilik langit dan bumi. Yang menciptakan segala
apa yang ada di dalamnya. Allah yang bersemayam di Arsy. Allah yang maha
menciptakan manusia dan mematikannya lalu menghidupkannya kembali ke bentuk
semula. Allah lah yang maha berkuasa atas segala sesuatu. Itu lah kenapa kafir
tidak mempercayai adanya hari Akhirat, karena mereka tidak percaya akan
kekuasaan Allah.
Iman kepada Qadha dan Qadar.
Qadha artinya ketetapan
Allah, yang bisa diubah dengan usaha, doa, sedekah, dengan perbuatan-perbuatan
baik lainnya. Contohnya Rezeki.
Sedangkan qadar adalah
ketetapan Allah yang tidak dapat diubah. Seperti, hidup, mati, dan jodoh.
Semuanya telah ditulis di dalam kitab Lauh Al mahfuz.
Beriman berarti mempercayai,
mengucapkan, dan melakukan dengan perbuatan. Perbuatan seperti yang telah
dijelaskan di dalam Al Quran. Percaya bahwa setiap apa yang kita lakukan
dicatat oleh malaikat. Percaya akan ketetapan Allah. Percaya akan jejak
utusan-utusan Allah kepada umat-umat terdahulu yang bisa kita jadikan
pelajaran. Percaya kepada Allah berarti percaya bahwa Allah adalah dekat,
bahkan lebih dekat dari urat nadi.
Maybe, tomorrow will never
come but another live is waiting for us. It will never stop in one phase, there
will be other phase. And we will definitely go through it.
Comments
Post a Comment