[TULISAN] do your best? do my best!
Bismillah..
Dengan Nama Allah yang
Maha Pengasih Maha Penyayang
27 November 2014, 11.19 PM
Sekali lagi, saya bingung. Apa yang harus menulis apa.
Definisi kerja keras.
Saya teringat
akan sesuatu yang dosen saya katakan di kelas Biologi Manusia beberapa minggu
yang lalu. Tentang sesuatu. Kami menyebutnya “Do your best.” Entahlah. Kata-kata ini menjadi tamparan bagi kami,
terutama saya. Melakukan yang terbaik pada semua hal yang kita lakukan tanpa
terkecuali. Toh hasilnya kita yang memetik. Kata-kata “Do your best” yang dikatakan oleh dosen saya tersebut menginspirasi
saya di berbagai aspek. Misalkan dari hal yang terkecil, mencuci. Entah itu
mencuci piring atau pakaian. Ketika anda melakukan yang terbaik dengan mencuci
keduanya sebaik mungkin anda akan merasa puas ketika pekerjaan itu selesai.
Saya
terlalu berputar-putar. Beri saya waktu untuk menuliskannya. Ketika anda
mengambil pakaian anda yang telah dijemur, pernahkan anda melihat masih ada
noda di pakaian tersebut? Itu artinya anda tidak do your best. Ketika anda menyapu lantai, pernahkah anda merasa
masih ada sampah atau debu yang tersisa? Itu artinya anda tidak do your best. Ketika anda mendapatkan
berkas ujian anda, pernahkan anda melihat hasil ujian anda tidak sesuai dengan
yang anda harapkan padahal anda merasa sudah bekerja keras? Itu artinya anda
tidak do your best.
Tidak
ada yang salah dari setiap hasil. Toh anda menyalahkan siapapun hasilnya tidak
akan berubah, kecuali anda memperbaiki prosesnya untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik. Definisi dari do your best sendiri adalah lakukan yang terbaik. Terbaik.
Kalau anda merasa anda sudah melakukan yang terbaik tapi hasilnya tetap belum
sesuai ekspektasi anda itu artinya anda BELUM melakukan yang terbaik. Yang terbaik
artinya batas kemampuan anda yang paling tinggi, yang paling baik. Solusinya mungkin,
perbaiki pola dari proses yang anda lakukan, apapun itu tidak hanya dalam
belajar.
Otak
manusia tidak semua diciptakan dalam keadaan cerdas secara intelektual. Otak terbagi
menjadi dua, otak kanan dan otak kiri. Secara umum otak kanan berfungsi untuk
memahami dan menikmati melodi, musik, imajinasi, kreativitas, instuisi dan
insting, fantasi, dan hal-hal yang berbai religi. Sedangkan otak kiri berfungsi
sebagai pusat bahasa, bekerja untuk hal-hal verbal, pusat berpikir, pusat baca
tulis, serta orang yang matematis, cara bicara yang bagus, teratur, analitis,
rasional, dan kritis (dikutip dari buku Keajaiban
belajar).
Kenapa
saya berbicara tentang otak? Karena setiap orang memiliki potensi
masing-masing. Ada orang yang dilahirkan dalam keadaan cerdas. Ada orang yang
dilahirkan dalam keadaan pandai berbicara. Ada orang yang dilahirkan dalam
keadaan musikalitasnya bagus atau memiliki jiwa seni tinggi. Ada orang yang
dilahirkan dalam keadaan memiliki pertanyaan-pertanyaan tentang banyak hal
dalam arti kritis. Kita tidak bisa menyalahkan seseorang dengan keadaan mereka
saat mereka dilahirkan. Tetapi waktu yang merubah seseotang menjadi apa mereka
sekarang proses apa yang mereka lakukan, sebaik apa mereka berusaha. Itulah yang
harus dipertanyakan.
Ada
orang yang diciptakan dengan segala kesempurnaannya. Dia pandai, memiliki jiwa
seni tinggi, dia tampan atau cantik, dia baik hati, dan menurut anda dia
mempunyai kehidupan yang sempurna. Jangan pernah anda merasa iri, dan merasa
hidup tidak adil. Satu hal yang harus anda cemburui adalah ketika orang
tersebut selalu do his/her best in
everything he/she does. Setiap orang memiliki kelebihan masing-masing.
Saya
punya cerita tentang seseorang. Dia bukan siapa-siapa saya, hanya sosok yang
saya pikir bisa jadi panutan di beberapa aspek. Dia seorang penyanyi, memiliki
suara bagus, dia bisa bermain gitar, dia bisa menciptakan lagu, dia memiliki IQ
di atas rata-rata kita bisa menyebutnya cerdas, dia bisa menguasai bahasa dalam
waktu singkat (bisa dikatakan seperti itu), dia memiliki jiwa sosial tinggi,
dia tampan, dan dia populer. Terlihat sempurna bukan?
Tapi tahukah
anda, orang ini terlahir di keluarga yang orang tuanya bercerai. Ayahnya meninggalkan
banyak hutang. Dia hidup dengan ibunya dalam keadaan dililit hutang. Anak usia
17 tahun itu bekerja keras mengembangkan potensinya mengikuti program audisi
dan dia lolos. Dia tereliminasi pada empat besar. Dia ditawari masuk
label-label perusahaan besar dengan bayaran tinggi. Tapi dia lebih memilih satu label yang menawarinya untuk
menjadi trainee bukan menjadi artis. dia
bekerja keras sampai sekarang. Dia telah melunasi hutang-hutang ibunya dan sekarang dia telah menjadi artis. Dari semua hal yang
bisa kita ambil adalah kerja kerasnya. Kerja keras tidak akan mengkhianati,
begitu katanya.
Do his best itu yang ingin saya tekan
kan. Bukan hanya karena dia lahir dengan potensi tinggi tetapi kemampuan keras
dan kerja keras juga mempengaruhi bahkan sangat mempengaruhi. Hidup ini berat. Dalam
hidup ini tidak ada yang sempurna. Ketika anda melihat sesuatu dari sisi yang
berbeda. Setiap hari setiap detik ketika saya tidak melakukan apa-apa. Bukan karena
tidak ada yang saya lakukan, saya mulai berpikir saya tidak do my best. Saya akan berpikir hasil apa
yang akan saya dapan nanti. Berapa banyak detik waktu yang saya sia-siakan
hanya untuk do my best?
Baby, hidup ini ya bigini. Hidup saya
begini, saya menulis ini supaya orang lain bisa beraca pada dirinya sendiri. Begitupun
saya. Saya menulis ini untuk diri saya sendiri, mengingat kembali seberapa
keras saya berusaha. Sekarang saya bertanya-tanya masa depan apa yang menanti
saya ketika saya tidak melakukan yang terbaik hari ini? Sukses apa yang akan meraih
tangan saya ketika saya tidak melakukan yang terbaik hari ini? Masa depan saya
adalah cerminan apa yang saya lakukan hari ini. Do your best now, get the success later. Selamat malam.
Np: apakah di awal saya berbicara tentang
kebingungan saya akan apa yang harus saya tulis?
Comments
Post a Comment