“So which of the favors of your Lord would you deny?” – (Noble Qur'an - Surat Ar-Rahman 55:19-21)

[TULISAN] do your best? do my best!

Bismillah..
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
27 November 2014, 11.19 PM
 


Sekali lagi, saya bingung. Apa yang harus menulis apa.
Definisi kerja keras.
Saya teringat akan sesuatu yang dosen saya katakan di kelas Biologi Manusia beberapa minggu yang lalu. Tentang sesuatu. Kami menyebutnya “Do your best.” Entahlah. Kata-kata ini menjadi tamparan bagi kami, terutama saya. Melakukan yang terbaik pada semua hal yang kita lakukan tanpa terkecuali. Toh hasilnya kita yang memetik. Kata-kata “Do your best” yang dikatakan oleh dosen saya tersebut menginspirasi saya di berbagai aspek. Misalkan dari hal yang terkecil, mencuci. Entah itu mencuci piring atau pakaian. Ketika anda melakukan yang terbaik dengan mencuci keduanya sebaik mungkin anda akan merasa puas ketika pekerjaan itu selesai.
            Saya terlalu berputar-putar. Beri saya waktu untuk menuliskannya. Ketika anda mengambil pakaian anda yang telah dijemur, pernahkan anda melihat masih ada noda di pakaian tersebut? Itu artinya anda tidak do your best. Ketika anda menyapu lantai, pernahkah anda merasa masih ada sampah atau debu yang tersisa? Itu artinya anda tidak do your best. Ketika anda mendapatkan berkas ujian anda, pernahkan anda melihat hasil ujian anda tidak sesuai dengan yang anda harapkan padahal anda merasa sudah bekerja keras? Itu artinya anda tidak do your best.
            Tidak ada yang salah dari setiap hasil. Toh anda menyalahkan siapapun hasilnya tidak akan berubah, kecuali anda memperbaiki prosesnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Definisi dari do your best sendiri adalah lakukan yang terbaik. Terbaik. Kalau anda merasa anda sudah melakukan yang terbaik tapi hasilnya tetap belum sesuai ekspektasi anda itu artinya anda BELUM melakukan yang terbaik. Yang terbaik artinya batas kemampuan anda yang paling tinggi, yang paling baik. Solusinya mungkin, perbaiki pola dari proses yang anda lakukan, apapun itu tidak hanya dalam belajar.
            Otak manusia tidak semua diciptakan dalam keadaan cerdas secara intelektual. Otak terbagi menjadi dua, otak kanan dan otak kiri. Secara umum otak kanan berfungsi untuk memahami dan menikmati melodi, musik, imajinasi, kreativitas, instuisi dan insting, fantasi, dan hal-hal yang berbai religi. Sedangkan otak kiri berfungsi sebagai pusat bahasa, bekerja untuk hal-hal verbal, pusat berpikir, pusat baca tulis, serta orang yang matematis, cara bicara yang bagus, teratur, analitis, rasional, dan kritis (dikutip dari buku Keajaiban belajar).
            Kenapa saya berbicara tentang otak? Karena setiap orang memiliki potensi masing-masing. Ada orang yang dilahirkan dalam keadaan cerdas. Ada orang yang dilahirkan dalam keadaan pandai berbicara. Ada orang yang dilahirkan dalam keadaan musikalitasnya bagus atau memiliki jiwa seni tinggi. Ada orang yang dilahirkan dalam keadaan memiliki pertanyaan-pertanyaan tentang banyak hal dalam arti kritis. Kita tidak bisa menyalahkan seseorang dengan keadaan mereka saat mereka dilahirkan. Tetapi waktu yang merubah seseotang menjadi apa mereka sekarang proses apa yang mereka lakukan, sebaik apa mereka berusaha. Itulah yang harus dipertanyakan.
            Ada orang yang diciptakan dengan segala kesempurnaannya. Dia pandai, memiliki jiwa seni tinggi, dia tampan atau cantik, dia baik hati, dan menurut anda dia mempunyai kehidupan yang sempurna. Jangan pernah anda merasa iri, dan merasa hidup tidak adil. Satu hal yang harus anda cemburui adalah ketika orang tersebut selalu do his/her best in everything he/she does. Setiap orang memiliki kelebihan masing-masing.
            Saya punya cerita tentang seseorang. Dia bukan siapa-siapa saya, hanya sosok yang saya pikir bisa jadi panutan di beberapa aspek. Dia seorang penyanyi, memiliki suara bagus, dia bisa bermain gitar, dia bisa menciptakan lagu, dia memiliki IQ di atas rata-rata kita bisa menyebutnya cerdas, dia bisa menguasai bahasa dalam waktu singkat (bisa dikatakan seperti itu), dia memiliki jiwa sosial tinggi, dia tampan, dan dia populer. Terlihat sempurna bukan?
Tapi tahukah anda, orang ini terlahir di keluarga yang orang tuanya bercerai. Ayahnya meninggalkan banyak hutang. Dia hidup dengan ibunya dalam keadaan dililit hutang. Anak usia 17 tahun itu bekerja keras mengembangkan potensinya mengikuti program audisi dan dia lolos. Dia tereliminasi pada empat besar. Dia ditawari masuk label-label perusahaan besar dengan bayaran tinggi. Tapi dia lebih  memilih satu label yang menawarinya untuk menjadi trainee bukan menjadi artis. dia bekerja keras sampai sekarang. Dia telah melunasi hutang-hutang ibunya dan sekarang dia telah menjadi artis. Dari semua hal yang bisa kita ambil adalah kerja kerasnya. Kerja keras tidak akan mengkhianati, begitu katanya.
Do his best itu yang ingin saya tekan kan. Bukan hanya karena dia lahir dengan potensi tinggi tetapi kemampuan keras dan kerja keras juga mempengaruhi bahkan sangat mempengaruhi. Hidup ini berat. Dalam hidup ini tidak ada yang sempurna. Ketika anda melihat sesuatu dari sisi yang berbeda. Setiap hari setiap detik ketika saya tidak melakukan apa-apa. Bukan karena tidak ada yang saya lakukan, saya mulai berpikir saya tidak do my best. Saya akan berpikir hasil apa yang akan saya dapan nanti. Berapa banyak detik waktu yang saya sia-siakan hanya untuk do my best?
Baby, hidup ini ya bigini. Hidup saya begini, saya menulis ini supaya orang lain bisa beraca pada dirinya sendiri. Begitupun saya. Saya menulis ini untuk diri saya sendiri, mengingat kembali seberapa keras saya berusaha. Sekarang saya bertanya-tanya masa depan apa yang menanti saya ketika saya tidak melakukan yang terbaik hari ini? Sukses apa yang akan meraih tangan saya ketika saya tidak melakukan yang terbaik hari ini? Masa depan saya adalah cerminan apa yang saya lakukan hari ini. Do your best now, get the success later. Selamat malam.


Np: apakah di awal saya berbicara tentang kebingungan saya akan apa yang harus saya tulis? 

Comments

Popular Posts