[INCLE] #100DayswithWinner
Bismillah…
Dengan nama Allah yang
maha pengasih maha penyayang
#100DayswithWinner
Please bear with me.
Tulisan ini tentang 5
anak manusia.
Silahkan close tab
jika tidak berkenan.
Tulisan ini akan
berisi kata-kata non-sense dan tidak, sangat tidak penting.
I warn you guys.
5 orang.
Lahir dari ibu berbeda, latar belakang keluarga berbeda.
Disatukan dalam sebuat nama, mereka menyebutnya Team A.
Diharuskan melakukan battle
dengan orang yang mereka anggap adik-asdik mereka sendiri.
25 oktober 2013.
Mereka menang, mereka pemenangnya. Winner.
Sebuah nama yang akan akan membuat anda mengernyitkan dahi
anda. “what the- is Winner?”
Mereka satu sama lain adalah orang-orang baru.
Mereka benar-benar memulai semuanya dari awal, persaudaraan
mereka.
Kami melihat mereka berkembang, dari teman menjadi saudara,
dari rekan menjadi keluarga.
Kami bersama mereka, kam menunggu mereka. Kapan mereka
merasakan hal yang di sebut ‘Debut’
Kata yang merupakan pintu mereka, pintu yang akan
menunjukkan siapa mereka.
5 orang jenius.
5 orang pekerja keras.
5 orang berhati emas.
5 orang penuh talenta.
5 orang pelengkap hidup saya.
06 Agustus 2014
nama kami terbentuk, Inner
circle
nama yang kami sendiri tidak mengerti kenapa dan apa.
Tapi.. apakah ada Winner tanpa Inner?
12 Agustus 2014
Pertama kalinya kami mendengar karya emas mereka.
Karya yang mereka buat sendiri, dengan keringat mereka.
17 Agustus 2014
Hari yang sangat berharga bukan saja karena RI ulang tahun
tapi juga karena hari ini mereka menampakkan diri mereka ke seluruh dunia.
Literally, they were born this day.
21 Agustus 2014
Untuk pertama kalinya mereka berada di posisi puncak di chart music show.
They live up their name.
they won.
6 kali menang di music
show.
28 Agustus 2014
Mereka mendapatkan penghargaan sebagai New Icon di Style
Icon Award.
Belum lama setelah mereka debut. Penghargaan-penghargaan ini
datang seolah mereka menemukan pemiliknya.
Mereka tidak mendapatnya dengan mudah.
Kami menyebutnya kerja keras.
Mereka membuat lagu-lagu di albumnya sendiri
Menulis lirik sendiri
Menciptakan koreografi sendiri
Mereka tidak ingin menjadi penerus.
Mereka ingin menjadi yang pertama.
Mereka ada bukan untuk menjadi saingan bagi yang lainnya.
Mereka ada untuk menyampaikan pesan mereka melalui musik
yang mereka ciptakan
Mereka hanya ingin melalui musik mereka, pendengarnya
menjadi seorang pemenang. Siapapun. Apapun.
Hari
itu, 13 November 2014 –
Mereka mendapatkan penghargaan sebagai pendatang baru
terbaik.
Penghargaan yang mereka impikan selama ini.
Mimpi yang mungkin mereka mimpikan di tidur-tidur mereka.
Mereka mendapatkannya.
Mereka mengajarkan kami untuk bermimpi. Bukan hanya
bermimpi.
Mereka mengajarkan kami untuk bermimpi besar.
Masih hangat dalam ingatan ketika mereka hanya melihat
senior-senior mereka tampil di panggung itu. sekarang merekalah yang ada di
panggung itu. menunjukkan pada dunia bahwa mereka bukan hanya pemimpi, mereka
adalah para penggapai mimpi. Mereka adalah pemenang.
Mereka bilang mereka berbeda. Mereka selalu berbeda. Mereka dibedakan.
Bahkan mereka yang dianggap keluarga. Kami tidak menganggapnya begitu.
Sekarang. Tepat 100 hari, mereka keluar dari ruangan yang
tak terlihat itu. mereka bebas menunjukan diri mereka.
Mereka adalah mereka. Anak-anak berhati emas. Anak-anak yang
tidak tahu apa itu image. Anak-anak
yang selalu menunjukkan ketulusan mereka kepada siapapun.
Anak-anak yang selalu mengajari kami arti kata berbagi.
Pemimpin mereka adalah orang luar
biasa yang mempunyai 3 orang anak asuk yang dia biayai hidupnya. Orang yang
menyumbangkan gitarnya dilelang untuk UNESCO, yang mempunyai cita-cita tinggi
mempunyai perusahaan musik yang penghasilannya untuk anak-anak yang tidak mampu.
Kakak yang paling tua mereka
adalah orang yang lembut hatinya. Yang menjadi tempat paling yang paling nyaman
mereka. Orang yang menunjukkan bahwa setiap mimpi akan terwujud pada waktunya. Dia
mewujudkan mimpinya dengan usahanya. Dia bersyukur tidak banyak tidur untuk
mendapatkan mimpinya.
Koreografer mereka adalah orang
jenius yang jenius. Orang terkreatif yang pernah saya tahu. Orang yang
menunjukkan bahwa kreatifitas bisa mengubah hidupnya. Dia menggunakan otak
jeniusnya. Menjadi direktor bagi mereka. Orang yang bisa membuat orang lain
tersenyum hanya dengan melihatnya tersenyum.
Anak ketiga mereka adalah orang
luar biasa. Cita-citanya adalah membuat lirik yang berkelas dunia. Selalu membuat
orang lain nyaman di sekitarnya. Mamaboy
yang menjadi harimau di panggung. Dia adalah dia, dia berbeda. Dia adalah ICON
baru generasi ketiga.
Dia adalah anak teakhir. Dia hanya
bisa mendengar dengan satu telinga. Tanpa meminta belas kasihan orang lain. Dia
menciptakan lagu, dia menulis lirik. Dia berusaha keras melawan kelemahan
dirinya. Menciptakan musik baru. Genius beyond Genius. Dia berhati lembut. Tidak
banyak orang yang tahu.
Mereka disatukan. Mereka berbeda
tapi mereka satu.
Mereka menginspirasi saya.
Kids, It’s only been 100 days since debut. Continue to fly high, we
will hold your hands as always.
Congratulation! You guys have worked so hard!
Thank you so much.
Thank you for being Winner
Thank you for being five.
Comeback soon!
Saya sudah bilang, ini non-sense.
lol
ReplyDelete