“So which of the favors of your Lord would you deny?” – (Noble Qur'an - Surat Ar-Rahman 55:19-21)

My Dad, My Hero-



Lagi, saya menulis ini di waktu dini hari oh well bukan dini hari mungkin, bisa dikategorikan lewat tengah malam? 00.13 WIB (19 Sept. 2013)

Ayah..



Entah kenapa akhir-akhir ini saya teringat, tertuntun untuk menuliskan tentang Ayah.



Ayah, sosok luar biasa yang mengajarkan saya tentang hidup.



Ayah, sosok yang ketika marah dia diam.



Ayah, sosok yang mengajarkan bukan dengan kata tapi dengan tindakan.



Ayah, sosok menyimpan semua keluhnya sendiri.



Ayah, mengajarkanku dari segala kebutaan hidup.



Ayah, kasih sayangnya tidak diungkapkan dengan kata, kasih sayangnya dia berikan lewat untaian doa di setiap sujudnya.



Ayah, hanya raut kelelahan yang kulihat di wajahmu.



Ayah, usiamu kini sudah tak muda lagi, keriput sudah terlihat di kedua pipimu.



Ayah, tenagamu habis dimakan usia.



Ayah, tangan kasarmu menafkahi kami anakmu.



Ayah, Allah selalu memberikan apa yang aku inginkan dari aku kecil hingga sekarang lewat tanganmu.



Ayah, kau selalu memberi aku uang tambahan ketika aku berangkan dari rumah, tanpa sepengetahuan mama, padahal aku tahu keuangan selalu mama yang mengurus, dan ayah tidak memegang uang kecuali sedikit.



Ayah, aku tahu kau bukan orang yang mudah mengungkapkan perasaan, tapi aku tahu kapan kau terlihat senang dan kapan kau terlihat sedih.



Ayah, seringkali air mata ini mengalir tanpa disengaja ketika mengingat tentangmu, mengingat semua jasa-jasamu.



Ayah, tanpamu apa jadinya aku? Tumpukan daging dan tulang tak berarti.



Ayah, semoga kau selalu sehat dan senantiasa diberi lindungan oleh Allah.



Ayah, karena mu aku masih bisa berdiri tegak hingga saat ini.



Ayah, kau yang mengajariku menjadi diriku, kau mengajariku untuk menjadi pribadi kuat dan tangguh.



Ayah, hanya satu pintaku, tunggu aku ayah, tunggu aku untuk sukses, aku ingin kau melihat dengan kedua matamu bahwa anakmu ini telah berhasil, menjadi orang sukses, menjadi anak yang bisa kau banggakan.



Ayah, semoga harapan dan impianku untuk membawa ayah dan mama ke mekah tercapai



Ayah, ingatlah selalu aku dalam doamu.



Anakmu ini belum bisa membuatmu bangga ayah, anakmu ini masih terus belajar dan berusaha, maka tunggulah saat itu tiba ayah. Aku akan mewujudkannya.



 

Teruntuk Ayah terbaik di dunia
Pak Busro.

Dari Anakmu-

Comments

Popular Posts