“So which of the favors of your Lord would you deny?” – (Noble Qur'an - Surat Ar-Rahman 55:19-21)

Hidup ini tentang aku dan amanahku.







            Bismilah...

Malam ini sunyi seperti malam-malam sebelumnya. Saya beranikan diri untuk menulis menulis apapun yang saya tulis. 0.28 WIB (17 September 2013) waktu Bogor.

Teringat suatu hari teman saya (Sebut saja dia Shalihah), berkata –ketika itu saya mau pulang seusai rapat- “ Renaaa, semangat. kamu lagi stress ya? Hehe semangat! jangan stress J” dengan raut muka yang subhanallah membuat hati tenang, di sana ada senyuman di bibirnya. Shalihah. Mungkin, mungkin memang saya stress? Tidak terlalu sebenarnya, memegang 5 amanah dalam satu kurun waktu bukan pekerjaan gampang memang tapi harus bagaimana lagi. Syukurlah sekarang tinggal tersisa 3 amanah, dua yang lain telah usai seiring dengan masuknya anak-anak baru jebolan TPB ke departemen, ya bagi anda anak IPB mungkin mengetahui amanah apa yang saya telah pegang, Panitia MPD dan MPF.
            Ah MPD (Masa Perkenalan Departemen), sejenis ospek jurusan. Saya berperan sebagai pendamping kelompok atau biasa disebut penanggung jawab koloni (PJK). Menjadi PJK bukan suatu pekerjaan yang mudah, saya dituntut harus mengenal karakter adik-adik yang saya dampingi, mengayomi mereka, selalu memasang wajah senyum,  ya intinya memberikan yang terbaik untuk mereka. Memang bukan pekerjaan yang mudah, kadang saya harus dibuat kesal oleh mereka, tapi di balik itu ada rasa senang, bahagia, atau apapun itu.saya senang bisa mengenal mereka, mempunyai keluarga kecil baru, dan rasanya senang sekali ketika mereka mengucapkan terimakasih. Memang benar, saya bukan PJK yang bisa dikategorikan baik tapi saya berusaha dan selalu berusaha untuk memberikan yang  terbaik, kepuasan tersendiri ketika saya melakukan sesuatu secara All out.
            MPF? Saya menjadi Humas pada saat itu. Kesan saya setelah menjadi panitia humas adalah ribet, pusing, capek, harus pinter ngomong, dan harus sedia setiap waktu. FYI, acara MPF dimulai setelah liburan, dan selama liburan kami anggota humas mengerjakan tugas kami, di saat yang lain masih libur, kami bekerja menghubungi pembicara, mc , moderator, dan pengisi acara lainnya. Banyak hal-hal kecil yang kurang menyenangkan terjadi, diantaranya ketika harus bulak balik balik ke departemen untuk menghubungi  dosen sedangkan departemen yang dituju cukup jaur dari tempat pelaksanaan MPF. Itulah kerjaan kami, harus rela tidak menyaksikan Games yang dilakukan oleh peserta, dan masih banyak kejadian yang di luar kendali, But Overall, everything was fine! Banyak mengenal orang-orang baru dari 1 fakultas, bisa dikenal dan mengenal dosen-dosen,  intinya, banyak pengalaman yang bisa diambil dari acara ini.
            Tiga event besar menanti, kalau boleh dibilang mungkin ini adalah megaproker- dari masing-masing LK yang bersangkutan. Kepanitian yang sekarang saya ikuti adalah kepanitian x (nama disamarkan). Kepanitiaan ini mempunyai 4 rangkaian acara. Saya, saya anggota PDD (publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi). Tapi saya harus jujur berkata bahwa saya tidak sama sekali bisa Design, dan sejujurnya saya tidak pantas menyebut diri saya sebagi panitia PDD. Baiklah saya ceritakan, Grand Opening acara ini berlangsung beberapa bulan yang lalu, dan pada hari yang sama saya memegang suatu acara yaitu seminar nasional (sebut saja m) dan saya tidak bisa meninggalkan acara tersebut karna di situ saya menjadi Kadiv acara. Saya bingung, saya sedih, saya pusing. bingung karena saya di acara x belum berkontribusi apa-apa, belum sama sekali, dan yang lebih parah anggota PDD itu sedikit. Di sisi lain, acara m membutuhkan saya. saya pusing karena tiba-tiba mati listrik di seluruh kampus beberapa menit sebelum acara m dimulai, saya panik, peserta sudah mulai berdatangan tapi akhirnya bisa dinyalakan jenset, ya walapun kurang maksimal tapi itu cukup membantu.
            Sebetulnya kejadian yang miris bukan hanya itu saja, seminggu sebelum acara, pembicara inti acara m membatalkan untuk itu berpartisipasi, sehingga saya dan humas harus memutar otak untuk mendapatkan penggantinya, tapi karena keterbatasan waktu kami tidak melakukan penggantian pembicara. Hari itu acara berjalan lancar, hanya ada beberapa kesalahan yang berkaitan dengan teknis, karena mati listrik itu memengaruhi performa dari layar, pencahayaan dan lain-lain.



            Kemarin (hari minggu), telah dilaksanakan salah satu rangkaian acara x, saya merasa di sini lah saya dibuthkan, pada saat dekorasi dan dikumentasi, juga di twitter dengan mempublikasikan acara. 2 malam sebelum acara berlangsung, ketua panitia kami ‘mengamuk’ dengan menceramahi kami ya walaupun dengan nada bercanda, cukup membuat saya tersentak. Saya sadar karena kesibukan saya dikepanitiaan lain, belum lagi di organisasi membuat saya kurang bisa berkontribusi lebih untuk acara ini, tapi di sisi lain setelah acara kemarin berlangsung, saya merasa terpanggil dan merasa dibutuhkan, senang. Senang bisa mengenal orang-orang baru, senang bekerja sama dengan orang-orang. hebat dari BEMKM. Pengalaman yang berkesan, beberapa event kedepan menanti, 5 minggu ini nonstop, stiap minggu ada acara, 2minggu ini acara x akan berlangsung, dan 3 minggu berikutnya acara y akan berlangsung, full.
            Bukan, saya menulis ini bukan untuk mengeluh apalagi pamer, saya hanya ini berbagi. Mbak Vada pernah berkata “punya satu amanah dan fokus itu bagus, tapi lebih bagus lagi punya banyak amanah dan bisa fokus di semuanya”.  Ketika kita bisa melakukan 2 atau bahkan 3 hal sekaligus itu lebih baik, dari segi nilai ilmu, kita bisa banyak mendapatkan ilmu-ilmu baru yang mungkin tidak berguna sekarang, tapi akan berguna di lain hari. Sisi positif yang lain kita juga bisa mengasah kemampuan, uji diri sekuat apa kita mampu bertahan dan tidak tumbang di tengah kegiatan yang  menghimpit. Kita bisa fokus di semuanya asalkan kita pintar mengatur waktu, waktu istirahat, waktu rapat, waktu belajar, waktu refreshing. Bagi saya rapat adalah refreshing, kenapa? Saya mendapatkan tawa di sana, saya mendapatkan ilmu yang tidak didapatkan ketika kuliah, saya bisa mengeluarkan pendapat saya, ide-ide saya. banyak, banyak hal yang bisa didapat.
            Dari segi raut muka mungkin saya terlihat stress, wajar. Stress berawal dari lelah menurut saya, setiap hari pulang malam bukan hal yang baik dan menyenangkan, jadi ya kemungkinan stress besar sekali. Tapi untungnya saya punya sahabat yang bisa menguatkan saya, sahabat-sahabat dalam naungan dakwa, sahabat yang ketika saya salah mereka membenarkan, ketika saya salah jalan mereka menuntun saya, ketika sya lupa mereka mengingatkan, saya belajar banyak dari mereka, senang rasanya bisa mengenal mereka. Mereka adalah sahabat-sahabat saya yang saya bisa percaya kepada mereka.
            No more stress! Hidup itu dijalani, kerjakan semuanya perlahan, jangan terburu-buru. No more stress! Saya tidak hidup sendiri! Ada keluarga saya yang selallu mendukung saya, ada sahabat2 saya yang selalu menemani. No more Stress! Ada Allah, sesulit apapun masalah kita, Allah pasti memberikan jalan keluar terbaik untuk kita J ingat Allah dimanapun kita berada, sekecil apapun kontribusi kita dalam suatu amanah percayalah Allah akan membalasnya -karena hidup itu amanah J

            “Amanah itu kayak baju kotot yang numpuk di ember, bertumpuk, mungkin kamu malas untuk mengerjakannya dan ya, akan menunda-nunda sampai akhirnya baju kotor itu terus bertambah, sebaliknya jika dicuci perlahan sedikit demi sedikit cucian itu akan beres mengesampingkan seberapa pegelnya tubuh ini tapi hasilnya? Tidak ada cucian kotor, tugas anda selesai anda bisa mengerjakan yang lain. Silahkan analogikan dengan kehidupan sehari-hari”- renchis!

Comments

Popular Posts