“So which of the favors of your Lord would you deny?” – (Noble Qur'an - Surat Ar-Rahman 55:19-21)

[30 Minutes Challenge] Seven

So-

It's been a week? since the last post.
I honestly don't know what to write but It is okay I still have fingers to type 

.
.
.
.
.

Jadi, apa pandangan anda tentang pertemanan? 

First of all, Friend is like a treasure. You will only get the one in a billion.
Mungkin karena akhir-akhir ini saya kembali menonton yutubnya Nihongo Mantappu dengan Waseda Boys -nya. Bagaimana bisa 4 orang berbeda latar belakang dari 2 negara berbeda bisa berteman? Selama ini saya selalu menganggap Jepang adalah negara Introvert. Mereka sangat menghargai privasi. 

Saya merasa kagum kepada 4 orang Waseda Boys ini. Pertemanan mereka menarik perhatian saya, karena Jerome dengan pembawaannya mampu memengaruhi ketiga temannya yang tadinya kalem-kalem menjadi konyol dan seperti putus urat malu. entah, mungkin memang aslinya begitu atau kah kehadiran Jerome di tengah mereka membawa keluar bakat konyolnya mereka.

Tomo, yang di awal terlihat cool semacam heartthrob yang di manga. Sekarang menjadi yang paling konyol dari ketiganya. Yusuke pun sama, kekonyolannya meningkat jika dibandingkan dnegan video awal-awal mereka.

Otsuka di sisi lain, menjadi penyeimbang diantara 3 temannya yang sudah tidak ada obatnya, Otsuka si kalem tidak banyak bicara tapi seakan semua kata-kata tergambar jelas di wajahnya. Otsuka ini menarik, karena menurut saya, dia orang yang introvert dan malu jika harus berekspresi di depan kamera. Tapi akhir-akhir ini di video Japan Trip nya Waseda Boys, dia terlihat berusaha keras berbicara dan berekspresi. Selalu tampak tersenyum di saat yang lain tertawa ya walaupun kadang mereka berempat tertawa dan jujur saja tawa mereka menular terutama Jerome 😂

Tapi introvertnya Otsuka terlihat ketika dia berpisah untuk melanjutkan perjalanan ke Osaka di saat yang lain pulang ke Tokyo. oh ini hanya observasi mungkin Otsuka punya alasan lain.

Persahabatan mereka juga cukup kuat karena mereka menjadi sumber motivasi satu sama lain, terlihat dari bagaimana Jerome memanfaatkan waktunya sebaik mungkin contoh saat di dalam kereta atau pesawat dia masih sempat mengedit video. sangat produktif, hal ini memacu yang lain untuk juga ikut produktif, terlihat bagaimana Tomo mengeluarkan laptopnya dan belajar pemrograman karena di semester berikutnya dia akan mempelajari itu.

hal-hal kecil ini yang sebenarnya mungkin menjadi benang merah bagaimana mereka bisa bersama. Karena kebersamaan mereka berdampak positif bagi satu sama lain. Bukan hanya teman main hore-hore saja. 


Terlepas dari itu, Saya bersyukur karena saya juga memiliki teman-teman yang mendukung dan menjadi motivasi bagi saya untuk menjadi lebih baik setiap harinya. Saya masih ingat bagaimana 2016 saya lalui dengan sangat berat. entahlah tahun tersebut selalu saya definisikan dengan tahun berawan gelap. Saya bersyukur, saya memiliki teman yang membersamai dan menjadi pendengar yang baik.

walaupun kenyataannya Saya bukanlah seorang pencerita ulung. Hobi menyimpan semua sendiri, hanya menceritakan cover dari keseluruhan isi cerita, sangat tertutup. Tapi, teman-teman saya seakan memahami apa yang ada dalam pikiran saya. Memahami cerita-cerita random saya.

Hal yang saya paling saya syukuri adalah, perbedaan sudut pandang. Perbedaan sudut pandang inilah yang membuka mata saya, bahwa ada loh dunia di luar dunia saya dan ini membuat arah pandang saya semakin luas. dan kami saling mengerti perbedaan sudut pandang itu.

ah saya pikir, Allahlah yang mempertemukan aaya dengan mereka. Allah yang mentakdirkan saya berjumpa dan menjalin hubungan sahabat, dipautkan hatinya walaupun lama tak bersua.

Saya bersyukur atas apa yang Allah berikan, kadang rezeki tidak selalu dalam bentuk materi bukan? Mereka adalah rezeki bagi saya, yang saya akan syukuri sepanjang hidup saya.
Lindungi selalu sahabat-sahabatku, oh Allah yang maha baik 💜

Comments

Popular Posts