[WEEKLY ENTRY] #2 Rasulullah s.a.w for me
Bismillah…
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
30 Oktober 2016, 11.32 AM
Story
Saya masih ingat dengan jelas, kapanpun saya ditanya tentang siapa idola saya, selalu menjawab Nabi Muhammad s.a.w. Dulu, ketika saya Tanya kepada diri saya sendiri apa alasannya, jawabannya tidak lebih dari “Because I had to”. Why I was such a big liar back then?. Katakanlah saya mencari pembelaan, tapi saya yakin banyak orang di laur sana yang juga membohongi dirinya sendiri. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa saya.
Kenyataannya, mungkin saya tidak 100% berbohong. Mengidolakan Rasulullah artinya mencintai, mengikuti, meneladani akhlak Rasulullah. Melaksanakan apa yang disunahkan. Jika melihat dari definisi ini mungkin saya tidak sepenuhnya berbohong.
Beberapa bulan ini menjadi tamparan keras bagi saya mengenai hal ini. Apakah benar saya mencintai Rasulullah dengan sepenuh hati? Mencintai, bukan hanya diucapkan, tapi juga dirasakan oleh hati. Bedanya adalah tipis, antara mencintai sesungguhnya dengan mencintai karena harus. Semua orang bisa mencintai karena harus, dan berbohong selama itu. Berbohong pada diri sendiri.
Rasulullah, adalah pemimpin berada pada tingkatan yang paling tinggi yaitu dicintai. Dalam buku 100 Tokoh paling berpengaruh sepanjang masa, Rasulullah menempati urutan paling tinggi, no 1. Alasannya banyak, di antaranya, setelah sekitar 14 abad wafatnya Rasulullah, namanya masih (dan akan terus) disebut oleh umat muslim di seluruh dunia. Setidaknya 5 kali dalam sehari. Rasulullah adalah pemimpin yang bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi, dalam bidang politik misalnya, mengutip dari buku tersebut pengaruh kepemimpinan politik Rasulullah berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu (penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab pada waktu itu).
Selain seorang khalifah yang memimpin sebuah Negara, Rasulullah adalah teladan di semua aspek, keluarga, sahabat, perdagangan, Ilmu, dan aspek lainnya. Rasulullah, Manusia tanpa cela, kepribadian terbaik, jasad terbak, hati terbaik, Manusia terbaik yang menjalani perjalanan ke langit, Manusia terbaik, teladan terbaik bagi para lelaki, teladan daribaik bagi semua pemimpin. Bagaimana bisa ada orang yang benci kepada Rasulullah.
Beberapa tahun lalu, saya menemukan fanpage di Facebook yang mengumpulkan orang-orang pembenci Rasulullah. Marah, mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya waktu itu. Bagaimana bisa orang-orang ini membenci Rasulullah dan mengatakan hal-hal yang mereka ada-adakan untuk menambah kebencian mereka?
Mencintai Rasulullah adalah keharusan. Tapi lebih dari itu, mencintai Rasulullah dengan sepenuh hati lebih utama. Semoga kita termasuk orang-orang yang ditambah kecintaan kepada Rasulullah oleh Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang terus belajar lebih banyak tentang Rasulullah. Semoga kita termasuk orang-orang yang terus memperbaiki diri. Semoga kita termasuk orang-orang yang terus belajar mencintai Rasulullah dengan sepenuh hati.
Jangan biarkan rasa kecintaan kepada Rasulullah berkurang. Semoga Allah menjaga hati ini dari belenggu dunia, semoga kita termasuk orang yang mendapat syafaatnya di akhirat kelak.
What I learn
1. Terus belajar lebih banyak, lebih banyak, lebih banyak lagi tentang Rasulullah, para sahabat, tabi’in, dan orang-orang sholeh.
2. Salah satu cara agar ditambah kecintaan kepada Rasul adalah dengan membaca Al Quran dan mengerjakan sunnah Rasul
3. Membiasakan diri, bersholawat untuk Rasul
4. Mempelajari Al Quran, karena Al Quran adalah surat cinta Allahyang diturunkan kepada Rasulullah
5. Rasulullah adalah manusia terbaik yang patut untuk diteladani
6. Mencintai Allah dan Rasulullah lebih dari apapun adalah keharusan. Mencintai dengan seluruh jiwa adalah yang paling utama
7. Terus memperbaiki diri
What was I doing in a week
The last time I wrote Weekly Entry was Oct 12 and it is already Oct 30. It is bad. I barely have motivation to sit and write. I am so sorry about that. I can use “My internet connection was very bad so I could not publish my writings” excuse but again, it is bad to always have an excuse. So yeah, my laziness is beyond. I should change myself. It is Sunday, but guess I am just a girl with so many thoughts, I can help myself except sit down here and write. So what was I really doing in a week? Ok so it is not exactly one week but more.
1. Tentang lomba yang saya sebutkan di tulisan sebelumnya, kami ternyata kalah. Perlombaannya berlangsung hari kamis, dan ajdwal mengajar saya hari senin. Jadi selama beberapa hari setelah perlombaan itu saya tidak datang ke sekolah. Saya kaget, ketika saya datang ke sekolah hari senin itu, salah seorang yang mengikuti lomba memeluk saya dan berkata “kak Rena, maaf ya kita mengecewakan kakak”. Saya pikir hanya saya memikirkan tentang hal itu, saya selalu merasa bahwa sebagian dari kekalahan mereka adalah salah saya. Ternyata, mereka juga memikirkannya. Saya yakin mereka dalam keadaan down pada waktu itu. Mata mereka adalah mata-mata orang yang kecewa dan merasa bersalah. I could have break down that day, but I endured it. Allah, why are they so precious?
2. Mengajar seperti biasa. Guess, I need more time to learn how to teach. I take critics seriously. And It could be a boomerang for myself, luckily I can manage myself well so yeah.
3. Saya ke bogor selama beberapa hari untuk mengikuti Jobfair. It was fun.
4. Saya mulai belajar bahasa jepang dan inggris lagi minggu ini.
5. Saya menulis. Akhirnya.
6. Mendengarkan cerita-cerita menarik dari Jeane san.
Al-Quran Quotation
“Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS AT-TAUBAH (09): 24)
Comments
Post a Comment