[WEEKLY ENTRY] #1 Allah is All I need
Bismillah…
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
12 Oktober 2016, 08.31 AM
Story
I can’t live without You, dear God.
Saya masih ingat dengan jelas. Minggu, 25 april 2010. 6 tahun yang lalu. Kami, pasukan berbaris SMA 2 angkatan 2009 mendapatkan gelar juara 1 dan juara umum pada perlombaan baris-berbaris tingkat Provinsi waktu itu. Bagi sebagian orang lomba seeprti ini bukan hal yang besar (yes for some people it was not a big deal). Tapi bagi kami gelar acara dua tahunan ini adalah bentuk pengakuan, bentuk pembuktian, bahwa kami bukan hanya angkatan yang banyak masalah, bukan hanya angkatan yang membuat senior kesal, bukan hanya angkatan yang tidak punya prestasi.
Sekitar dua bulan kami menjalani sesi latihan intensif, selama itu juga kami diragukan. Betul, kami akan mengikuti lomba di daerah yang bahkan senior kami yang kemampuan berbarisnya lebih baik dari kami saja hanya mendapatkan juara harapan, apalagi kami? Mereka meragukan kami tentu saja. Tapi, Kami tetap berusaha, kami tetap berlatih keras, dan kami tetap berdoa. Setiap waktu istirahat, saya selalu meluangkan waktu untuk sholat dhuha. Saya masih ingat, berdoa agar diberikan yang terbaik.
Kami mendapat nomor urut 35 waktu itu, nomor urut yang seharusnya kami tampil sore hari, dan memang begitu. Banyak yang menyadari bahwa baris-berbaris saya sedikit aneh, bisa jadi saya menjadi duri di pasukan kami. Tetapi, masya Allah. Allah berkehendak lain. Keajaiban Allah datang di saat yang tidak pernah kami duga. Pada saat pengumuman, kami akan sangat senang kalaupun kami bisa mendapat juara 3, tetapi sampai juara 2 disebutkan, nomor dan nama sekolah kami tak kunjung dipanggil, dengan hati lemas, kami saling pandang, “ah tidak apa-apa” kira-kira begitu kalau dibahasakan. Ketika juara 1 disebutkan dan nomor 35 dan SMA 2 Kota serang dipanggil, kaget. kami berteriak, bersorak, mengucap hamdalah, berpelukan, sebagian dari kami menangis, perjuangan kami sama sekali tidak sia-sia. Kami semakin kaget ketika Juara umum disebutkan. We got it too. It was incredible. Masya Allah.
What I learn
1. Moral of the story-nya, tentu saja. Kita tidak bisa mengesampingkan hubungan kita dengan Allah dalam hal apapun. Allah akan senantiasa menolong orang berdoa, memohon kepadanya. Pasukan kami memang memiliki kekurangan, tapi Allah, Allah mungkin saja menutup penglihatan juri untuk tidak melihat kekurangan kami. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.
2. Kita tidak bisa hidup tanpa Allah.
3. Doa, adalah tanda butuhnya kita terhadap kasih sayang Allah. Berusaha saja tidak cukup, mahir saja tidak cukup, kita butu keberuntungan yang mungkin (dan memang iya) lahirnya dari Doa-doa yang kita panjatkan.
4. When people give you a doubtful look, don go their flows, prove them wrong. Slap them with your success.
What was I doing in a week
1. Besok, kamis 13 Oktober 2016 Anak-anak saya akan mengikuti lomba, jadi salah satu yang saya lakukan adalah berlatih bersama mereka.
2. Kamis, 6 Oktober 2016 lalu saya mengikuti tes dan wawancara kerja. Sedikit melelahkan karena 2 hari setelahnya saya terkena flu berat.
3. Selain itu, dua hari kemarin saya mengajar. (dan oh saya akan mempublis sebuah tulisan tentang ini, wait)
4. Kemarin 10 Syuro, tradisi di daerah saya adalah setiap tanggal 10 Syuro membuat bubur Syuro. Jadi ya, Alhamdulillah kemarin saya memakan bubur Syuro setelah sekian lama J
5. Dan ya, minggu ini juga saya membuat projek ini.
Al-Quran Quotation
“Maka Kami kabulkan (doa) nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” – Al anbiya’ : 88
Ayat ini berkenaan dengan kisah nabi Yunus AS. Tapi kita bisa mengambil pelajaran bahwa Allah yang Maha Pengasih, mengabulkan doa-doa hambanya yang beriman kepadanya.
Comments
Post a Comment