[ENTRY POST] Life Lessons #15: Ilmu ikhlas
Bismillah..
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
14 Oktober 2016, 11.01 AM
Kalau ada yang bertanya Ilmu apa yang paling sulit
dipelajari? Apa yang akan anda jawab?
Ilmu teknik? Ilmu kedokteran? Ilmu Eksak?
Jawabannya adalah Ilmu ikhlas.
Ikhlas. Kenapa?
Mari kita Tanya kepada diri kita sendiri.
Apakah
ibadah yang kita lakukan selama ini dilakukan dengan landasan Ikhlas beribadah
karena Allah? Apakah ibadah yang kita lakukan selama ini dilakukan dengan
landasan ikhlas dan bukan karena ingin dilihat orang lain?
Misalkan,
hari ini puasa sunnah. Pada saat berbuka puasa, mempost di twitter dengan
“Alhamdulillah adzan.. selamat berbuka puasa J”
Allahu
a’lam apakah niatnya untuk menyebar kebaikan atau ingin dilihat agar
orang-orang berpikir “oh, si Fulan rajin puasa” hanya Allah yang maha
mengetahui isi hati. Atau mungkin, si Fulan telah menguasai ilmu ikhlas
sehingga dia melakukannya atas dasar ikhlas? Sekali lagi Wallahu a’lam.
Ikhlas,
seseorang dikatakan ikhlas adalah ketika dia beribadah hanya untuk Allah dan
ketika dia beribadah kepada Allah dihati dan pikirannya hanya ada Allah.
Dia tidak akan peduli ibadahnya dilihat orang lain atau tidak karena dia yakin
Allahlah yang paling penting. Bukan manusia.
Ikhlas
adalah tingkatan yang paling tinggi ketika kita beribadah. Ketika seseorang
sudah bisa ikhlas, dia bisa khusyuk dalam beribadah.
Alasan
kenapa Ilmu ikhlas sulit dipelajari adalah Ilmu ikhlas bukan ilmu yang tertulis
di dalam textbook. Seseorang membutuhkan kebersihan hati, ketekunan dalam
berlatih, dan mendahulukan Allah dari apapun.
Ketika
seseorang mencapai ilmu ini, dia akan mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa.
Kebahagian pertemuan dengan sang Khalik di setiap Sholat-sholat yang dilakukan.
Ikhlas..
Adalah
ilmu yang harus dipelajari. Allah dalam surat Al-Kahfi menerangkan tentang
pentingnya ikhlas.
“Dan,
Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepada kalian tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini, sedangkanmereka menyangka bahwa mereka berbuat
baik.” (Al-Kahfi [18]: 103-104)
Berapa
banyak amal ibadah kita yang sia-sia karena tidak adanya ilmu ikhlas di dalam
hati kita?
Semoga
Allah selalu membimbing dan membantu kita agar bisa mencapai Ilmu Ikhlas.
Aamiin ya robbal ‘aalamiin.
sc: here
Comments
Post a Comment