Risau?
Bismillahirrahmaanirrahiim
30 april 2014.
Tulisan kedua saya hari ini.
Ada 3 hal yang saya risaukan beberapa minggu terakhir -laa tahzan ren!-. tidak seharusnya memang saya risau, ada Allah bersama saya. ini kunci permasalahannya. Saya sudah melampaui batas akhir-akhir ini, saya harus lebih mendekat kepada Rabb saya. Tiga hal yang saya risaukan, pengajuan beasiswa KSE, pengajuan praktek lapang, dan terakhir nilai UTS. Untuk nilai uts sudah saya jelaskan di tulisan pertama saya.
Pengajuan Beasiswa KSE.
Semoga saya lolos seleksi ya Allah.. doakan saya teman-teman.
Persyaratan berkas yang harus dikumpulkan sangat banyak dan menurut beberapa teman saya, mereka bilang persyaratannya ribet. Sedangkan saya, saya tetap dengan pendirian saya. mendaftar beasiswa, berharap diterima. Untuk hasil, itu rezeki masing-masing orang. Kalau memang bukan rezeki saya, saya ikhlas karena Allah, mungkin Allah punya rencana lain yang lebih baik. Semester ini saya telah setidaknya mencoba 2 kali mengajukan beasiswa dan ya masih belum rezeki. Ini ketiga kalinya dan saya berharap saya bisa diterima. Seperti yang telah saya sebutkan tadi, persyaratan dari beasiswa yang saya ajukan ini cukup ribet. Saya harus membuat essay, memfotokopi bayaran listrik perbulan dan sebagainya. Masalahnya saya tidak sempat pulang dan mengambil struk pembayaran listrik dan struk gaji, akhirnya saya dengan lancangnya merepotkan orang tua saya dengan meminta mereka mengirimkan berkas tersebut ke bogor.
Akhirnya orang tua saya mengirimkan berkas-berkas tersebut. Masalah lain adalah rekomendasi dari fakultas. Ya saya tidak mempunyai pengalama tentang ini, akhirnya siang itu sekitar pukul 10 saya pergi ke dekanat untuk meminta surat rekomendasi/ keterangan aktif kuliah. Ternyata saya diminta melampirkan fotokopi KTM dan slip pembayaran SPP. Saat itu saya tidak membawa dan harus pulang sedangkan saya ada kuliah pukul 10. Setelah sampai di kelas ternyata kelas tidak ada, dan pertemuan minggu ini dipindah ke minggu depan. Saya dengan senang hati pulang ke kostan dan mengambil slip SPP dan fotokopi KTM dan kembali ke dekanat. Besoknya saya mengambil surat tersebut, urusan satu ini, Alhamdulillah dimudahkan.
Masalah lain muncul yaitu surat keterangan tidak sedang menerima beasiswa. Saya harus bagaimana? saya sedang menerima beasiswa tapi akan segera berakhir di bulan juni mendatang, sedangkan saya mendaftar beasiswa untuk bulan September 2014- agustus 2015. Akhirnya saya beranikan meminta ke dekanat dan mereka menyebutkan tidak membuat surat seperti itu. Saya datang ke departemen biologi, dan harus melampirkan berkas beasiswa yang didapat saat ini. Akhirnya saya mencetak berkas yang dibutuhkan say kembali ke departemen, staff meminta saya mendatangi dosen pembimbing akademik untuk meminta persetujuan, singkatnya saya disetujui. Surat sudah diminta dibuatkan tapi sampai detik ini saya belum mendapatkan surat tersebut -tertanggal 300414-. Saya belum tenang, ini sangat merisaukan.
Tanggal 22 april 2014 saya mendapat SMS dari rektorat tentang kesempatan beasiswa Genksi-nama disamarkan- yang pendaftarannya ditutup tanggal 23 april 2014. Saya bingung. Bingung sebingung-bingungnya. Saya mencoba berbicara kepada teman-teman saya tentang hal ini dan sya sempat menelpon kakak saya akhirnya setelah dipertimbangkan kakak saya menyuruh untuk mendaftar beasiswa KSE. Apa sebenarnya yang saya bingungkan? Beasiswa Genksi memiliki fasilitas pembayaran SPP sedangkan beasiswa KSE menawarkan uang perbulan. Saya berpikir kalau saya daftar beasiswa Genksi dan diterima -tentu saja saya bersyukur- tidak perlu bayar SPP yang menjadi masalah adalah uang bulanan. Kalau saya meminta uang bulanan kepada orang tua saya ini sangat memberatkan karena kebutuhan bulanan tidak menentu dan aka nada biaya-biaya tidak terduga, kalau saya hanya mengandalkan dari orang tua akan sangat membebani mereka untuk itu saya lebih cenderung memilih KSE walaupun harus membayar SPP sendiri. Tapi di sisi lain, istilah kasarnya beasiswa ini didepan mata dan peluang untuk mendapankannya besar. Saya mungkin akan menyesal di akhir kalau saya tidak mendaftar beasiswa ini dan mendaftar beasiswa kse dan ditolak. Ini konsekuensi yang saya ambil. Resiko gagal mendapatkan beasiswa ini besar tapi hidup adalah pilihan, pilihan harus diperjuangkan dan dalam perjuangan pasti harus ada yang dikorbankan.
Doakan semoga saya diterima T^T
Pengajuan Praktek lapang.
Pagi ini ketika diskusi kuliah FHH saya meminta dengan kurang ajarnya kepada teman saya untuk menelpon pihak Sosro -saya berencana praktek lapan di sosro doakan saya T^T- setelah ditelpon ternyata paket proposal yang saya kirimkan satu minggu yang lalu belum samapai. Saya panik, saya stress. Bertambah lagi satu tekanan. Kuliah berakhir saya bergegas menuju tempat saya mengirim berkas sebut saja JNE dan menanyakan perihal pengiriman paket. Setelah diperiksa ternyata paket sudah sampai sehari setelah saya kirim. Saya bingung, satu pihak mengatakan belum menerima. Pihat lain mengtakan sudah sampai paketnya. Saya pergi ke kelas masih dengan muka cemas akhirnya saya memutuskan untuk menelpon pihat sosro lagi. Setelah dikonfirmasi ternyata paket sudah sampai dan akan diproses. Saya mulai bertanya-tanya, teman saya yang juga mengajukan proposal ke sosro sudah mendapatkan izin praktek di sana seminggu setelah proposal diantarkan. Begitupun saya, hari ini tepat seminggu saya mengirimkan paket tersebut dan belum ada konfirmasi. Saya mulai cemas, apakah saya diterima atau tidak. Adakah perbedaan perlakuan atas proposan yang diantar secara langsung dan dikirim lewat pos?
Memang benar ini salah saya. kenapa saya tidak mengantarkan secara langsung proposalnya? Salah saya. Dari semua tulisan yang saya tulis, semua kesalahan berawal dari saya. memperbaiki diri adalh langkah yang paling tepat dan langkah yang sangat saya harus lakukan. Orang tidak akan pernah sampai di tempat tujuannya kalau hanya diam. Mulai gerakkan tubuhmu dan berjalanlah. Jangan ada lagi yang namanya risau, ada Allah, ceritakan semua kepada Allah. Minta bantuan kepada Allah, berdoa kepada Allah.
Ada Allah rena sayang, kenapa kamu harus risau? Apa yang kamu risaukan. Bangun rena sayaaaang. Ingat kata-kata sahabatmu. Jaga lisan, jaga tangan, jaga kaki, jaga pandangan, jaga telinga, jaga badanmu. Seperti katamuï¾… keep istiqamah!
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang, lahaulawalaa quwwata ila billahil 'aliyyil adziim..
"Allah yang maha segalanya, luruskanlah niat hamba, luruskanlah jalan hamba, lindungi hamba dari hal-hal yang tidak baik, engkau pemilik langit dan bumi yang mengendalikan segala isinya, hilangkanlah rasa risau di hati hamba, gantilah dengan cahayamu, engkau yang maha suci, sucikanlah hati dan pikiran hamba, ampunilah dosa hamba dan kedua orang tua hamba, sayangi mereka, beri hamba kesempatan untuk membahagiakan mereka sebahagia-bahagianya, wahai zat yangmaha agung. Perkenankanlah dia hamba"
Comments
Post a Comment