“So which of the favors of your Lord would you deny?” – (Noble Qur'an - Surat Ar-Rahman 55:19-21)

[ENTRY POST] It's new year again 2019 ver.

Bismillah...
Dengan nama Allah yang Pengasih dan Maha Penyayang

02 Januari 2019, 08.49 AM

HISASHIBURI!!! (It's been a while)

No actually It's been a year or two πŸ˜‚
pawiseu, duebuchi, choisonghamnida, gomennasai, mohon maaf πŸ™πŸ»
(I am apologizing to myself btw πŸ€”)

Kidding aside.
γ‚γ‘γΎγ—γ¦γŠγ‚γ§γ¨γ†γ”γ–γ„γΎγ™
(Akemashite omedetou gozaimasu)
Happy New Year!
(iya euforia nya cuma sedetik terus udah)

apa, setiap orang tiap tahun sama. bikin resolusi awal tahun. ga ada yang baru.
Saya tahun kemarin (baca: 2 hari yang lalu) nyatanya sama aja dengan sekarang πŸ˜‚

Tahun baru hanya momentum. yang kebetulan semua orang merayakannya. Ini budaya. Padahal menurut kaidah sosiologi, Budaya itu dibentuk oleh manusia bukan manusia terbiasa dengan Budaya. tapi yasudahlah.

Lalu apa tujuan saya menulis ini? menulis resolusi? betul. tapi bukan hanya itu saya pikir. momen ini mungkin sebaiknya digunakan untuk kilas balik. melihat kebelakang untuk memahami seberapa banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Saya bukan tipe orang yang senang membandingkan kehidupan saya dengan orang lain. Saya juga ukan tipe orang yang mudah termotivasi dengan kesuksesan orang lain. Saya juga bukan tipe orang yang melihat orang lain sebagai patokan. sombongnya saya selalu berpikir bahwa, Allah menciptakan setiap orang termasuk saya spesial. Kita masing-masing sudah dibekali jalan menuju sukses. Pertanyaan besarnya adalah, maukah kita berjalan di jalan yang sudah ditentukan?
Menurut saya, yang disebut nasib itu adalah keinginan besar untuk menempuh jalan tersebut.

Jalan yang mungkin kita tempuh tidak selalu mulus, berliku, berlubang, kadang kita tersesat, nasib dapat berubah kalau kita mau merubahnya. menemukan jalan yang tepat lagi.

apalah.

intinya, Allah menitipkan 'sesuatu' kepada kita supaya kita berhasil di bidang masing-masing. Sama seperti halnya Allah menitipkan 'pedang' kepada Khalid Bin Walid agar iya bisa menjadi panglima perang andalan Rasulullah. Tapi tidak semua orang diberikan pedang bukan? Allah menitipkan 'harta' kepada Utsman bin Affan agar bisa membantu menyuplai kebutuhan perang umat Islam. Allah menitipkan ketegasan kepada Umar ibn Khattab agar bisa menguatkan agama Allah.

Semua orang berbeda. timeline setiap orang berbeda. sukses semua orang berbeda. kita mungkin harus berhenti melihat orang lain sebagai tolak ukur. Jadikanlah orang lain sebagai media belajar.


(Ren anda terlalu banyak berbicara)

baiklah saya akan memulai melihat apa yang sudah saya lakukan setahun kebelakang.

1. I've been to many places
2. Awal tahun, januari 2018. Saya pergi ke Daerah Istimewa Yogjakarta. Sesungguhnya, Jogja adalah salah satu tempat yang paling ingin saya kunjungi. entah magnet apa yang ada di sana. Dan seperti namanya, Jogja itu istimewa.
3. Maret Allah menguji saya dengan sakit. Di bulan itu juga kami sekantor pergi ke bandung. sejujurnya saya tidak terlalu menikmati perjalanan ini karena saya sakit. Akhirnya saya memutuskan oulang ke rumah setelahnya.
4. Saya menemani murid-murid saya backpacker- ke Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Ini pengalaman yang sangat berharga. Kami berkesempatan melihat Indonesia dari negara lain. Kami mempelajar banyak sejarah dan budaya. Kalau boleh saya ulangi, izinkan saya pergi ke Vietnam - Ho chi minh sekali lagi.
5. Di bulan Mei saya berkesempatan menjadi bagian dari acara besar. Banyak hal yang saya pelajari di sini, sebagai bekal melakulan acara-acara serupa.
6. Di bulan Juni tepatnya Ramadhan. Kami berkesempatan I'tikaf di bumi kembang. Pengalaman yang pertama kali seumur hidup saya bermalan selama itu di bandung.
7. Di bulan juli saya berkesempatan pergi ke salah satu perusahaan terbesar di Indonesia Nestle.
8. Di bulan Agustus kami berkesempatan mengunjungi Museum di daerah rangkas bitung. Museum Multatuli, untuk sekali lagi belajar sejarah.
9. Di bulan Oktober saya berkesempatan mengunjungi tempat pelatihan untuk mendapat sertifikat pilot. Di bulan yang sama kami berkesempatan pergi ke Jember tepatnya di sebuah tempat bernama Tanoker- yang berarti Kokon dalam bahasa madura. Temoat yang sangat menarik, dan keren untuk belajar budaya. Pernahkah anda merasakan 21 makanan tradisional berbeda selama 7 hari? yes I did.
10. Di bulan Desember saya diberi kesempatan melakukannya lagi. Acara besar itu. Kali ini, Saya merasa acara ini berlangsung lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih atas partisipasi murid-murid kami. Kami akan memperbaiki apa yang kurang.

untuk sekarang, Saya diberi kesempatan untuk berlibur selama 2 minggu. Tidak banyak yang saya lakukan selain menikmati waktu di rumah. Suatu tempat di mana saya merasa dicintai apapun bentuk saya, bagaimanapun prilaku saya. Dikelilingi orang-orang yang mengerti saya di hati mereka. Hati saya merasa tenang.

Tahun 2018 mengajarkan saya kerja keras, tangisan, kasih sayang, kekuatan, ketegaran, sakit, bahkan cinta. tentu saja saya tidak menuliskan semua yang saya alami 2018. (Sisanya biarkanlah tidak tertulis di sini, tapi tercatat dengan rapi di hati ♡)

2018 membuat saya belajar, lebih keras lagi berusaya menjadi versi terbaik dari diri saya.
2018, lessons learned. Terimakasih Allah atas 1 tahun yang sangat menyenangkan. Allah biarkan saya belajar lebih banyak lagi.

Resolusi tahun ini hanya satu: lebih banyak bersyukur. Allah memberi saya nikmat sekaligus membei saya pelajaran berharga setiap saat. Allah memberikan terlalu banyak alasan untuk saya agar saya bersyukur. Saya harus lebih bersyukur.

Semoga saya bisa menulis lebih banyak di sini ♡
2018 has been a really good year for me.
thank you!
Itterassyai!! πŸ’™πŸ’™πŸ’™πŸ’™πŸ’™

Comments

Popular Posts